ASIH WULANDARI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MENEMBUS BATAS KETAKUTAN

Menembus Batas Ketakutan

Guru matematika mu siapa? Pertanyaan yang sering saya dengar ketika jadwal pelajaran diumumkan pada awal tahun pelajaran. Lantas, terdengar sorak gembira dari salah satu sudut gerombolan siswa-siswa saya. Namun, terdengar juga jawaban “aduh”. Apa yang salah dari diri seorang guru matematika hingga terdengar pernyataan semacam itu. Sudah bukan rahasia lagi, jika pelajaran matematika bagi siswa merupakan mata pelajaran yang sulit, ditambah lagi jika penampilan guru membuat siswa tidak nyaman mengikuti pelajaran. Saya menyadari keadaan ini berdasarkan pengalaman pribadi ketika masih menjadi seorang siswa dahulu. Hal inilah yang membuat diri saya tergerak untuk menghilangkan image negatif yang tumbuh pada diri siswa tentang matematika dan guru matematika.

Sebuah pepatah “tak kenal maka tak sayang” menginspirasi saya untuk mewujudkan keinginan saya tersebut. Untuk mengenal mata pelajaran matematika yang saya ampu, siswa harus mengenal diri saya terlebih dahulu. Jika siswa sudah mengenal diri saya dengan baik, saya berkeyakinan bahwa matematika bagi mereka bukan hal yang menjengkelkan, menjemukan, memuakkan, menyiksa menakutkan dan masih banyak lagi anggapan negatif yang ada.

Kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan siswa dan dilaksanakan dalam kondisi santai tapi serius yaitu kegiatan ekstrakurikuler menginspirasi saya. Pembina pramuka adalah pilihan utama saya, karena kepanduan atau kepramukaan merupakan ekstrakurikuler wajib bagi siswa kelas VII disekolah saya. Bukan semata-mata karena tugas, namun memang kegiatan ini sudah saya ikuti sejak saya sekolah dulu. Berinteraksi langsung dengan seluruh siswa melalui semua kegiatan di kepramukaan mendekatkan saya dengan mereka. Terlibat langsung pada saat latihan, menyanyi bersama, membuat tali temali, menciptakan yel-yel, membuat tepuk-tepuk pramuka, baris berbaris dan kegiatan perkemahan membuat diri saya dan siswa semakin dekat. Tidak ada lagi jurang yang dalam yang memisahkan kita, karena yang ada adalah kakak dan adiknya.

Di saat kegiatan perkemahan inilah siswa mengeluarkan segala keluh kesahnya tentang guru, mata pelajaran atau hal-hal lain tentang sekolah. Momen inilah yang saya ambil untuk masuk ke hati mereka.

Peserta Pelatihan Sagusabu solo

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

wow, tulisannya keren. bagus banget. Renyah sekali dibacanya

29 Jul
Balas

siipplah Bu semangatnya wah ada kesamaan, saya juga pembina pramuka

29 Jul
Balas

Terima kasih bapak...he..he...he baru latihan

29 Jul
Balas

Iya bu ratna dengan pramuka kita jadi dekat dengan ânk2

29 Jul
Balas



search

New Post