ASIH SUSIATI

Asih Susiati. Lahir di Cilacap tanggal 28 Oktober 1979. Lulus S1 Pendidikan Biologi pada tahun 2004 dan menyelesaikan Magister Pendidikan Biologi pada tahun 201...

Selengkapnya
Navigasi Web
EMOSI

EMOSI

#Tantangan Menulis Gurusiana 365 Hari

#Hari ke-11

EMOSI

Oleh: Asih Susiati

Emosi belum dapat didefinisikan secara pasti (Joseph LeDoux, 1996). Emosi mencakup tiga aspek, yaitu: kognisi, tindakan, dan perasaan. Contoh bentuk emosi adalah ketakutan, sedih, senang, marah. Biologis dan psikologis emosi dapat terjadi dalam hidup manusia, karena adanya respon tubuh yang merupakan hasil dari kerjasama aspek kognisi, tindakan, dan perasaan (Teori: William James-Lange).

Teori James-Lange menyatakan bahwa: perasaan emosional timbul karena tindakan otot atau organ (fisiologis). Alurnya yaitu: 1). Jika ada suatu kejadian, maka akan direspon dengan penilaian (aspek kognisi); 2). Lalu penilaian (aspek kognisi) akan menghasilkan suatu tindakan (aspek perilaku termasuk fisiologis) yang melibatkan saraf autonom yang memiliki dua percabangan; yaitu sistem saraf simpatetik dan parasimpetetik; 3). Kemudian dari tindakan akan dihasilkan perasaan emosional (aspek perasaan).

Perasaan emosional timbul karena tindakan otot atau organ (fisiologis). Pengaturan secara umum dari emosi ada dalam sistem limbik yang berpusat pada amigdala. Amigdala merupakan bagian dari korteks prefrontal dan korteks temporal. Stimulus emosi direspon dengan cepat oleh Amigdala. Amigdala memberi respon terhadap stimulus emosional, bahkan ketika stimulus tersebut diperlihatkan dalam kondisi yang menghalangi kita untuk mengenali stimulus tersebut secara sadar.

Amigdala berperan dalam pengaturan rasa takut, senang, dan marah. Aktivasi Amigdala bagian kanan mengatur dalam emosi dan bagian kiri mengatur dalam tindakan. Berdasarkan penelitian, dari semua emosi yang ada, terdapat satu emosi yang memiliki bukti kuat bahwa terdapat lokalisasi emosi pada otak, yaitu rasa muak. Rasa muak dan sensasi cita rasa utama terdapat pada korteks insular (insula).

Mengajarkan biologi dan psikologi emosi kepada siswa supaya mereka dapat mengatasi interaksi sehari-hari di sekolah dan di rumah, yaitu salah satunya dengan cara memberikan suatu kejadian berupa pemberian “tugas-tugas” kepada mereka (tugas tersebut harus diberi intruksi yang jelas dan sesuai dengan tingkatan pendidikannya). Tugas-tugas tersebut dapat berupa aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Mereka akan menyelesaikan tugas mereka dengan melibatkan kerja otak dan otot atau organ. Ketika mereka banyak menggunakan otak dan otot atau organ mereka untuk menyelesaikan tugas mereka, maka perasaan emosional (aspek perasaan) mereka akan muncul sehingga akan lebih tertantang dan terlatih. Dengan banyaknya menyelesaikan “tugas-tugas” yang telah diberikan, maka mereka akan lebih terlatih dan lebih siap untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas yang lebih berat lagi. Serta mereka dapat lebih survive dan memiliki self efficacy yang tinggi dalam menajalani kehidupan.

Sumber: Kalat, J. W. 2010. Biological Psychology.

Bekasi, 20 November 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow..sangat keren..tulisannya..

20 Nov
Balas

Terima kasih Bund.

21 Nov

Sangat bermanfaat ulasannya.Sukses selalu.Izin saya follow bunda

20 Nov
Balas

Terima kasih Bund. Monggo, dengan senang hati.

21 Nov

Wow..luar biasa ulasannya Bu.

20 Nov
Balas

Terima kasih Pak.

20 Nov

Terima kasih. Sangat informatip

21 Nov
Balas

Sama-sama terima kasih Pak.

21 Nov



search

New Post