Bangsa yang bernama wanita, yang berpikirnya menggunakan perasaan dan yang memiliki seribu hasrat namun sangat cerdik menyembunyikan adalah bangsa unik yang super multi talenta. Kenapa dikatakan multi talenta? Karena hanya wanita yang mampu melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu. Ketika memasak nyambi nya mencuci, ketika menyapu lantai nyambi nya nyuapin anak, pun ketika mengeloni anak nyambi nya mempersiapkan tulisan untuk gurusiana.

Bangsa yang bernama wanita, selain multi talenta, mereka juga memiliki daya ingat yang super sekali. Mereka tidak lupa persis nya apa, siapa, kapan dan di mana. Bagi para pria, jangan coba coba menjanjikan sesuatu jika tidak mampu mewujudkan nya karena bangsa wanita akan terus menagih dengan dalih mengingatkan.

Bangsa yang bernama wanita, selain multi talenta dan memiliki daya ingat yang super, mereka juga super cerewet. Fitrah nya wanita memiliki sifat cerewet karena, seorang amirul mukminin sekaliber Umar Ibnu Khotab pun tidak lepas dari kecerewetan sang isteri.

Dalam bahasa Arab kata “wanita” dan “cermin” memiliki kesamaan aksara dalam pembentukan kata nya Al mir atu wal mar atu. Mungkin, karena memiliki kesamaan aksara hingga menyebabkan kemiripan sifat. Seperti halnya cermin yang mudah sekali pecah dan masih meninggalkan bekas meski telah diperbaiki, bangsa wanita juga tidak jauh beda dari sebuah cermin.

Cermin yang retak sudah tentu meninggalkan bekas. Kerapuhan yang membuatnya mudah sekali hancur. Sekalipun berbingkai emas, tetaplah dia sebagai cermin. Pun, keadaan hati seorang wanita tidak berbeda dari cermin. Wanita mudah sekali terluka. Sekalipun maaf sudah diberikan, tidak serta merta mampu menyembuhkan lukanya. Wanita sangat mengerti hati bagian mana yang terluka. Wanita terus memelihara bekas lukanya hanya untuk mengingat agar kelak mampu lebih bijak.