SISWA ANALOG vs SISWA DIGITAL
Seiring berkembangnya zaman, dunia pendidikan pun juga ikut berkembang. Ada perkembangan yang mampu menambah aroma keharuman dunia pendidikan namun, tidak sedikit pula perkembangan yang telah mencoreng dunia pendidikan.
Dulu, berpuluh puluh tahun yang silam, ketika guru masih akrab dengan sebutan Oemar Bakri. Tidak pernah tersebar kabar, baik di media massa maupun elektronik, ada guru yang dianiaya, dilaporkan dan dipenjara karena telah memberikan hukuman pada siswa yang tidak disiplin dan tidak beretika. Sebut saja pada saat itu adalah siswa analog. Ya... siswa analog. Meski secara nama terdengar kuno bahkan jauh dari kata modern tapi setidaknya mereka memiliki penghargaan dan penghormatan yang luar biasa kepada Oemar Bakri (guru).
Berita tentang penganiayaan, pelaporan bahkan pemenjaraan guru santer terdengar dewasa ini. Berita itu seperti sudah menjadi sebuah santapan bagi kita semua. Ironisnya, perbuatan sadis itu dilakukan oleh orang tua/wali siswa dan siswa itu sendiri. Ironisnya lagi, kejadian itu terjadi di era siswa digital di mana para siswa sudah dijejali dengan segudang pendidikan karakter dan mungkin melebihi pendidikan karakter yang ditanamkan pada siswa analog.
Pendidikan karakter yang diharapkan mampu membentuk kepribadian para siswa menjadi individu yang lebih baik sepertinya belum berhasil. Pendidikan karakter yang diimpikan oleh pembuat kebijakan mampu membekali siswa di masa akan datang, kini mati suri di era siswa digital.
Berhasil tidaknya dunia pendidikan menciptakan siswa sebagai insan berkarakter,berkelas dan berkualitas di era digital bukanlah tanggung jawab yang hanya dibebankan kepada guru semata akan tetapi seluruh lapisan yang menghendaki terciptanya perubahan pendidikan ke arah kesempurnaan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar