Seribu duri
Meski seribu duri kau tanam dihatiku,
Tak akan kutanam pun satu dendam diwajahmu,
Sebab,
Tlah kucintai kau dalam keduanya, duka pun suka
Meski jarak kau, aku serupa jarak kecewa dan luka,
Tak akan kuhapus titik titik rindu yang belum sempurna menjadi garis,
Sebab,
Percintaan kau, aku sudah serupa puisi yang terus di eja oleh sejarah
Tak akan aku pergi,
Hanya karena jemu beriak dimatamu,
Tidak kah kau tahu?
Jemu paling laut tlah berkali-kali kita arungi,
Lalu, kenapa aku harus menepi?
Sayang, sekali lagi kukatakan pada hatimu,
Tak akan aku berdiri pada jarak paling jauh,
Meski kata pergi sebanyak gemintang,
Sebab, mencintaimu adalah awal tanpa akhir.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar