NAZHURRAH DAN SAHABATNYA SI “THALASEMI”
“Anak mu sepertinya sakit, coba kau bawa saja dia ke dokter” ujar seorang bidan mencoba untuk mendiagnosa tentang keadaan anak ku. Ada rasa ttidak enak hati bila aku memikirkan kata kata perawat beberapa waktu lalu. “Ah…itu kan cuma diagnosa nya saja” batin ku. Warna kulit anak ku memang putih bersih, mungkin karena memiliki garis keturunan dari aku yang kebetulan berkulit putih sedangkan suami ku warna kulitnya kuning langsat. Berbulan bulan aku mengamati pertumbuhan anak ku dan setiap mengamatinya aku selalu menangis dan bertanya dalam hati “ya Allah…apa yang terjadi dengan Nazhurrah ku?”. Bukan hanya warna kulitnya yang semakin putih pasih tidak berdarah, bibirnya pun juga memutih. Hingga usia 7 bulan dia belum juga menunjukan pertumbuhan seperti lazim nya bayi bayi yang lain. Dia belum mampu tengkurap, jangan kan tengkurap sekedar untuk memiringkan badannya saja dia tidak mampu. Dan selama itu, belum ada yang bisa kami lakukan, aku hanya bisa terisak sesekali suamiku menenangkan. Sesaat aku teringat dengan ucapan seorang bidan beberapa waktu lalu. Tidak perlu waktu lama bagi kami mengambil keputusan bahwa Nazhurrah harus segera ke Rumah Sakit agar kami memperoleh kejelasan sebenarnya dia sakit apa. “Kenapa baru sekarang anak ibu dibawa kesini, anak ibu menderita Thalasemia dan harus dilakukan transfusi” dokter memberikan jawaban. Jantung ku seperti terlepas, seluruh tubuhku gemetar, bercampur segala perasaan hingga air mata pun tak mampu kubendung lagi. Terbayang di pikiran ku, bayi sekecil ini harus berurusan dengan jarum suntik setia bulannya. Aku saja sampai sekarang masih tidak memiliki keberanian dengan yang namanya jarum suntik, aku lebih memilih minum obat dari pada harus disuntik. Aku sudah pernah membaca beberapa artikel tentang nama penyakit yang menurut ku sangat asing itu, tetapi aku mengabaikannya, tidak sedikitpun terlintas di benak ku kalau Nazhurrah akan mengidap penyakit itu. Tahalasemia adalah salah satu penyakit kelainan darah atau yang biasa disebut anemia kronik. Orang yang menderita penyakit itu tidak mampu memproduksi sel darah merah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan darahnya dia diharuskan untuk transfusi darah setiap bulan. Hingga kini menginjak usia tujuh tahun, Nazhurrah masih bersahabat dengan si Thalasemi. Dia terus merasakan tusukan jarum, rasa sakit selama proses masuknya darah ketubuh kecilnya serta efek yang diterimanya setelah proses itu selesai. Kadang dia demam tinggi, merasa gatal gatal yang luar biasa hingga ruam dan bentol pada kulitnya. Meski demikian, Dia tidak bosan bertanya kepadaku ‘bunda kapan kita suntik’. Pertanyaan itu yang membuatku kagum kepadanya. Dia seperti menganggap sakitnya itu hal yang biasa saja. Karena sikap nya itu pula yang membuat kami kuat bertahan hingga saat ini. Perlahan kami mulai menikmati ujian ini sembari berikhtiar dan berdoa semoga Allah memberikan keajaiban kepada anak kami Nazhurrah.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
semoga Allah mengangkat penyakit ananda...love u dear...