Masukan batu yang lebih besar, kamu akan mampu memenuhi toples mu itu dengan batu yang lebih kecil. Penggalan kultum yang baru menabrak pikiranku itu seolah membangunkan aku dari mimpi indah namun buruk, menyadarkanku dari keegoisanku berpoya poya dengan batu batu kecil dan menamparku karena tenggelam begitu lama bersama batu batu besar yang bukan milik ku Berkecamuk seluruh perasaan dan opini. Perasaan dan opini sedang berargumen sengit dalam otak bak perang dunia ketiga yang sedang berlangsung. Sejenak menyalahkan diri sendiri, sejenak mencari celah untuk membela diri. Namun apalah daya, kusadari itu adalah salahku. Yaaahhh....itu keaalfaan ku menelantarkan mu wahai batu besarku, membiarkan dirimu berlumut dan menjadi tempat parasit parasit berkembang Aku seperti dalam kebuntuan. Sangat lama aku merenung dan memikrkan kembali penggalan kulum itu. Ahhh.... cerobohnya aku, bodohnya aku yang lebih tergoda dengan batu batu kecil itu, yang lebih memilih menghabiskan waktu bersama batu besar milik mereka tanpa ku sadar batu besarku terbuang ke hutan perawan. Bagaimana keadaan batu besarku? Adakah lumut dan parasit lain menghinggapimu? Batu besar ku itu kini seperti lenyap menyerupa dengan lumut dan parasit yang menghinggapinya kemarin dan batu besar ku itu kini semakin membatu, tak mampu lagi aku memasukan nya ke dalam toples ku.