SUMPAH PEMUDA DAN KEBANGKITAN GURU DALAM MENGHADAPI PERANAN LITERASI MEDIA DIGITAL
Late Post
Bangsa Indonesia baru saja memperingati hari bersejarah. Momentum Sumpah Pemuda merupakan sejarah panjang anak bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaannya.
Dua puluh tahun sejak deklarasi kebangkitan nasional dengan berdirinya Boedi Oetomo yang merupakan titik awal perjuangan bangsa Indonesia yang semula bersifat kedaerahan menjadi perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan. Semua elemen bangsa yang mempunyai semangat, cita-cita yang sama menyatakan kebulatan tekad.
Sejarah mencatat bahwa perjalanan Kongres Pemuda tidaklah serta merta langsung menghasilkan kesepakatan dalam satu kali pertemuan,melainkan dalam beberapa tahapan.
Pada hari pertama, rapat diadakan di Gedung KJB Lapangan Banteng (Jakpus) Dalam sambutannya, ketua PPPI ( Perhimpoenan Pemoeda Pemoedi Indonesia) Soegondo Djojopoespito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian pemuda Muhammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Selanjutnya pada hari ke dua, kongres membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomo Woelan dan Samidi Mangoen Sarkoro berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula mendapat keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Sedangkan rapat penutupan dilangsungkan di Jalan Kramat Raya 106, pada kesempatan itu Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi. Dari agenda-agenda yang didiskusikan selama konggres pemuda ke dua itu nampak bahwa para pemuda juga sangat sadar pentingnya pendidikan. Pendidikan dapat menjadi lahan untuk menyemai kebangsaan atau nasionalisme seperti yang disampaikan oleh Poernomowoelan (Purnomo Wulan) dan Samidi Mangun Sarkoro.
Dengan pendidikan bisa memperkuat persatuan bangsa sebagaimana diuraikan oleh Muhammad Jamin.
Dalam era yang serba teknologi saat ini, kemajuan bidang pendidikan sangatlah bertambah dari waktu ke waktu. Peranan guru sangat dominan karena pendidikan tidak terlepas dari kepiawaian guru dalam membina anak-anak bangsa ini
Kebangkitan guru dalam menghadapi tantangan globalisasi di era digital menjadikan tantangan yang nota bene memerlukan penguasaan alih teknologi. Teknologi media dari manual konvensional beralih ke Informasi Teknologi digital. Perkembangan literasi media digital tak terbendung menjamur dan merajalela dalam bentuk aplikasi media sosial.
Pemanfaatan media sosial yang saat ini sulit dibendung. Dimana media sosial sebagai salah satu alat komonikasi yang efektif karena dapat diakses oleh siapapun dengan mudah dan cepat. Banyak berita Hoax yang terjadi. Berita Hoax jika tidak diawasi dan diluruskan, akan dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa, yang susah payah diperjuangkan oleh para pendahulu kita.
Guna menangkal semua itu , maka peranan guru adalah mengawasi dan memberikan pemahaman kepada anak didik, dalam mengakses konten, wajib mengandung informasi, pendidikan, hiburan dan manfaat untuk pembentukaan intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan nilai-lnilai agama dan budaya Indonesia.
Kebangkitan guru diharapkan mampu menstimulus informasi dan berita-berita yang menyejukan, yang mendidik, yang dapat meyatukan perbedaan diantara anak bangsa, sebagaimana yang telah bertumbuh sejak disepakati dan diucapkannya SUMPAH PEMUDA 28 Oktober 1928 yang lalu.
Guru sebagai seorang literat harus memahami konten media digital yang dapat membuka beberapa ruang terjadinya berbagai pandangan. Menjadikan pendapat masyarakat serta adu opini yang kemungkinan juga mempengaruhi keputusan-kaputusan bagi mereka yang berkepentingan.
Peran serta guru dalam mengadopsi informasi yang disajikan oleh media digital harus mampu menjadi perekat dan penguat keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar