# Tantangan menulis hari ke - 126

# TAGUR 126

Sistem Penerimaan Peserta Dididk Baru ( PPDB ) tahun 2021 tidak jauh berbeda dengaan tahun sebelumnya. Jalur PPDB SMA dibagi menjadi empat di antaranya zonasi sebanyak 50 persen, afirmasi (20 persen), perpindahan tugas orang tua/wali/anak guru (5 persen), dan prestasi (25 persen).

Pro Kontra Jalur Zonasi

Terlepas dari pro dan kontra PPDB lewat jalur zonasi, Kita harus menghargai niat pemerintah membuka jalur ini. Jalur Zonasi bertujuan meningkatkan akses layanan pendidikan di sekolah negeri, tanpa memandang kelas ekonomi orang tua siswa. Selain itu ,PPDB zonasi juga bertujuan untuk menghapus predikat sekolah favorit.

Calon peserta didik yang rumah tinggalnya berdekatan dengan sekolah negeri, tentu saja diuntungkan dengan sistem zonasi ini. Karena sudah pasti mereka bisa diterma. Tidak demkian halnya dengan siswa yang jauh. Jarak menjadi permasalahan tersendiri.

Orang tua merasa bahwa sistem zonasi ini justru menyulitkan mereka dalam mendaftarkan anaknya ke sekolah. Mereka merasa lebih nyaman dengan sistem lama yang menggunakan prestasi anak pada jenjang sebelumnya sebagai variabel seleksi.

Karakteristik Siswa Jalur Zonasi

Peserta didik yang diterima lewat jalur zonasi,ternyata mempunyai karakteristik tersendiri. Hal ini menjadi tantangan bagi sekolah, hususnya bagi guru. Kemampuannya secara akademik sangat beragam.

Mengajar di kelas dengan siswa yang heterogen, menuntut guru untuk menyesuaikan pola mengajar dalam mengakomodasi anak yang cepat dan lambat dalam belajar. Semakin besar kesenjangan kemampuan anak, semakin besar beban guru dalam mengajar.

Selain kemampuan akademik yang berbeda, ternyata sikap disiplinnya pun rendah. Tak jarang mereka berurusan dengan guru BK. Yang berujung pada pemanggilan orang tua. Jenis pelaggaran yang sering terjadi adalah datang terlambat, atau meninggalkan kelas sebelum waktunya. Jarak sekolah yang dekat dengan rumah, membuat mereka semakin santai.

jangan lupakan ini

Setelah diterima dan resmi menjadi siswa di sekolah negeri terdekat, orang tua dan guru jangan bosan untuk selalu mengingatkan kepada mereka untuk belajar dengan sebaik mungkin.

Selalu patuhi tata tertib sekolah. Pelanggaran yang dilakukan akan berakibat buruk pada diri sendiri.

Selalu bersyukur atas kesempatan yang diberikan. Jangan sampai sebelum masuk begitu menggebu, setelah diterima malah disia-sisakan. Ingatlah teman-teman yang tidak diterima karena terbentur aturan.

Semoga bermanfaat

Sukabumi, 8 Juni 2021