# Tantangan menulis hari ke – 170

# Tagur hari ke-170

Berita duka yang saya terima pagi tadi, Rabu 28 Juli 2021, cukup mengagetkan. Ketua Umum DPP Komunitas kami, telah berpulang ke Rahmatullah. Dikabarkan beliau positif C19. Grup WhatsApp dibanjiri ucapan belasungkawa. Selang beberapa jam kemudian, WA Grup satu lagi mengabarkan duka yang sama. Kali ini mantan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi yang pergi menghadap-Nya. Belum selesai sampai disitu, kabar duka berikutnya datang dari Grup WA sekolah, orang tua siswa kelas XI IPA 1 meninggal dunia. Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rooji’uun. Semoga Amal ibadahnya diterima Allah SWT. Diampuni segala dosa dan kesalahannya. Aamiin.

Kematian memang pasti datangnya. Tidak menutup kemungkinan besok atau lusa, bisa jadi giliran saya atau pembaca. Karena pada hakikatnya, kita yang masih diberi kesempatan hidup sampai saat ini, semuanya menunggu giliran dalam panggilan yang maha Pemberi kehidupan.

Cukuplah berita duka yang kita terima, kita dengar, kita baca setiap hari, bahkan setiap jam menjadi nasihat untuk diri kita. kematian itu memang dekat. Kalau sudah tiba gilirannya, tidak bisa ditunda lagi waktunya. Mari kita tanyakan pada hati kita, sudah siapkah kita menghadapinya? Siap tidak siap, kita harus siap. Karena ini sudah takdir-Nya. Takdir mubram. Takdir yang tidak bisa dirubah.

Walaupun yang berpulang tidak berpesan, banyak nasihat berharga dari berita duka. Sejatinya berita ini harus menjadikan diri kita lebih baik. Menggunakan kesempatan dengan memperbanyak amal sholeh. meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Hanya itulah yang akan menemani dan menolong kita di alam sana. Harta kekayaan, pangkat dan jabatan juga popularitas hanyalah sementara. Seperti dunia yang kita tempati sekarang ini. Masihkah kita akan terlena dengan gemerlapnya dunia ini?

Semoga kita diberi kekuatan untuk tetap istiqomah dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Aamiin.

Sukabumi, 28 Juli 2021