# Tantangan menulis hari ke - 146

# Tagur hari ke-146

Istilah COD ( Cash On Delivery) sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat saat ini. Seiring dengan maraknya jual beli online. Sistem bayar di tempat ini, bisa menguntungkan, bisa pula merugikan. Baik bagi penjual maupun pembeli. Keuntungan Bagi penjual dapat meningkatkan penjualan. Sedangkan pembeli merasa nyaman karena bisa terhindar dari penipuan. Kerugian bagi penjual apabila barang yang dipesan dibatalkan. Sedangkan kerugian bagi pembeli, sistem ini rawan terjadi tindak kejahatan apabila dilakukan ditempat yang tidak aman.

Nah, COD yang akan saya tulis dalam artikel ini, bukan sistem bayar di tempat. Sama istilahnya saja. Supaya gampang diingat dan istilah ini sudah familiar. Seperti yang dijelaskan oleh Bapak H Maman, sebagai penggagas COD ini, sewaktu menjadi KASI PAIS Kemenag Kabupaten Sukabumi saat itu. Penasaran? Silahkan teruskan membacanya.

COD yang digagas pak Haji Maman adalah singkatan dari Coin fOr Dhu’afa. Tujuan utamanya membudayakan gemar bersedekah di kalangan masyarakat. Khususnya di lingkungan jama’ah masjid. Caranya dengan mengumpulkan uang receh sisa belanja atau apa saja. Uang tersebut disimpan pada celengan yang dibagikan oleh pengurus DKM kepada semua jama’ah masjid. Setiap enam bulan sekali atau pada waktu yang telah disepakati, celengan tersebut dijemput dan dikumpulkan oleh petugas. Hasilnya...Subhanallah. ruarrr biasa.

Ternyata uang receh kalau dikumpulkan, tidak recehan. Masyarakat dhuafa bisa terbantu dengan program ini. Peruntukannya tidak saja untuk kaum dhu’afa. Acara Peringatan Hari Besar Islam ( PHBI ), Pengajian rutin dan kegiatan lainnya bisa terbantu dengan COD ini.

Tertarik dengan program ini. Silakan dicoba. Tak perlu mengemis karena uang kas tidak menipis lagi. Semoga bermanfaat.

Sukabumi, 1 juli 2021