Asep Saefur

Menulis adalah berkomunikasi dengan rasa. Menulis adalah ungkapan rasa tak bertepi. Tak ada batas ruang. Tak ada batas waktu. Menulis adalah berkomunikasi a...

Selengkapnya
Navigasi Web
USAI

USAI

Usai sudah pelatihan hari ini. Gempita yang biasanya menjadi ciri perhelatan sebuah pelatihan atau seminar kali ini tak nampak. “Basajan” kata orang Sunda, namun tak berarti mengurangi makna.

Pelatihan hari ini bertemakan “menulis”. Tema yang amat usang namun tetap kekinian. Usang karena menulis telah dituntut sejak jaman nabi-nabi terdahulu. Bukankah ketika Rasul Muhammad SAW lahir, bangsa Arab tengah cinta-cintanya pada menulis? Kemampuan menulis saat itu menjadi penaik harkat seseorang. Bukankah Iliad dan Odyssey menjadi terkenal karena Homerus menuliskannya 3000 tahun yang lalu? Namun demikian, betapapun budaya menulis telah berusia ribuan tahun, hingga saat ini menulis masih menjadi barang mewah. Berapa banyak guru yang terhambat kepangkatannya akibat tak mampu menulis. Benarkah tak mampu menulis?

Hari ini pelatihan menulis telah usai. Panitia langsung melakukan evaluasi. Entahlah apa kata sepakat atas angka keberhasilan dan atau kegagalan serta rekomendasi untuk kegiatan berikutnya? Saya tak berkehendak mengungkapkannya. Saya hanya ingin mengatakan dalam tulisan ini, sebuah evaluasi versiku sendiri.

Pertama ingin kukatakan, suksesnya kegiatan ini bukanlah terlihat dari ramainya tepuk tangan. Tepuk tangan itu hanyalah wujud kesenangan sesaat. Tepuk tangan itu wujud kekaguman tanpa penilaian.

Kedua ingin kutunjukkan, sukses itu bukanlah riuh rendahnya gelak tawa. Karena tawa itu ungkapan rasa bukan ungkapan makna.

Tapi, marilah kita tatap wajah-wajah kecewa karena dahaga tak terpuaskan. Setidaknya kita tahu bahwa yang hadir bukanlah para pencari kenikmatan namun mereka yang berharap tetesan ilmu dan pengalaman. Mereka datang memang atas undangan, undangan untuk menulis.

Kesuksesan sebuah kegiatan bukanlah gempita parade pejabat yang bersaing suara dengan pemateri utama. Kesuksesan sebuah kegiatan adalah ketika semua pembicara bersinergi membangun asa. Tentunya jika pembicara itu memiliki jabatan penting asa itu akan lebih ternaikan. Kegiatan ini bukanlah mozaik yang tiap orang boleh sekehendak hati menyimpan potongan-potongan gambar di sembarang tempat. Pemateri satu berkisah tentang cantiknya bidadari dengan sorot mata yang berbinar. Pemateri dua bercerita kecantikan bidadari yang memiliki bulu mata lentik yang menawan. Dan sepulang pelatihan, peserta bertanya-tanya apakah bidadari itu hanya cantik matanya? Apakah bidadari itu tak memiliki rambut? Atau bidadari kini telah menutup auratnya hingga tak sehelai rambutpun terlihat? Lalu kenapa pula tak ada cerita betapa cantiknya bidadari yang wajahnya bersinar terjalin indah dengan pesona hijabnya yang terurai menawan?

PR besar dari berbagai kegiatan adalah ketika pembicara berlimpah, maka yang terjadi adalah parade pembacaan cerpen. Satu dan lain tak terkait, namun setidaknya bertema sama. Di sinilah fungsi utama moderator, bagaimana merajut keterkaitan dari satu cerita ke cerita lainnya menjadi keutuhan wawasan akan tema yang digelar.

Terakhir yang ingin aku katakan melalui tulisan ini, kesuksesan hakiki dari pelatihan menulis ini adalah Sejauh mana para peserta ini kemudian menjadi penyenang menulis. Marilah kita lihat bersama, apakah para alumni kegiatan ini kemudian menampakkan wajah tulisannya? Apakah kemalasannya telah terkikis. Apakah ketakutannya telah terhapus? Apakah rasa malu karena ketidakpercayaan dirinya kini telah terobati.

Saya percaya, ketika satu saja tulisan berani mereka curahkan ke khalayak, maka seribu tulisannya akan berdesak menanti giliran.

Selamat dan sukses kepada semua tim dan seluruh peserta pelatihan, semoga pelatihan-pelatihan berikutnya lebih baik dan bermakna. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Muantap 'sindirannya', hahaha

29 Mar
Balas

Tajam!

29 Mar
Balas



search

New Post