Makhluk Kecil yang Usil
Waktu sudah cukup dini hari, angin malam cukup menusuk tubuh yang sudah lelah ini, mata mulai terkantuk-kantuk, kepala muter-muter membayangkan huruf huruf yang seharian terdengar, harusnya sih istirahat, tapi si kecil mungil terus berteriak-teriak mengitari gendang telingaku yang sudah tak mau mendengar untuk sementara waktu. Kusisakan sedikit celah dari kain penghangat tubuhku untuk sekedar mengatur nafas melalui indra penciumku, tetap dan tetap saja makhluk kecil itu tak mau menyerah. Ah sudahlah aku yang saja yang menyerah, biar kusedekahkan saja sedikit darahku buat makhluk kecil itu semoga jadi ibadah apalagi sekarang bulan Ramadlan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar