Saya memulai menulis di Gurusiana sejak Desember 2018 ketika mengikuti Pelatihan menulis Satu Guru Satu Buku (Sagusabu) di Rasting House, Enrekang, Sulawesi Selatan. Pelatihan yang menghasilkan buku perdana " Cita-Cita Sang Guru".

Terbitnya buku tersebut semakin memotivasi saya untuk terus menulis, meskipun tak setiap hari. Pada tanggal 15 Januari 2020 saya mengikuti tantangan menulis di Gurusiana. Saya jatuh di hari ke-15 karena ketiduran di depan laptop menanti jaringan. Tulisan saya tetap terkirim, tetapi sudah melewati deadline. Hal tersebut memberikan cambukan kepada saya untuk bangkit kembali. Saya tidak berhenti menulis. Meskipun tantangan mulai terhitung dari awal sejak 30 Januari 2020 sampai hari ini tetap konsisten menulis pada hari ke-1.065. Telah hampir 3 tahun lamanya.

Sebenarnya, tantangan itu lebih kepada diri sendiri. Karena rasanya jika tidak menulis di Gurusiana rasanya ada yang janggal dan kurang. Meskipun awalnya sulit sekali menemukan ide tulisan. Tetapi karena terbiasa, selalu ada saja ide yang ingin dituliskan. Tak ada alasan lagi untuk tak menulis.

Banyak hal yang saya dapatkan berkahnya dari menulis. Banyak teman di seluruh Nusantara, saling berbagi praktik baik, pengembangan profesi, percaya diri, penguasaan kosa kata, koleksi karya, dan masih banyak lagi. Saya sangat berbahagia karenanya. Terutama dapat mengajak teman-teman untuk bersama membuat karya dalam menulis. Karena bagi saya, hal yang diucapkan dan dipikirkan akan hilang ketika terlupa. Tetapi jika dituliskan tak hanya dapat lestari dan bermanfaat untuk diri sendiri, juga untuk orang lain di masa kini maupun di masa yang akan datang. Bahkan ketika kita sudah tidak berada di dunia ini. Sebagai warisan untuk penerus kita. Barakallah. Salam literasi.

#TantanganMenulisH-1065H-363