ARNI ASWAD

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

FATAMORGANA & PELANGI

“Bimtek Literasi Penulisan Buku”.

Bagai ilusi fatamorgana di lembah saat aku menerima undangan itu. Aku memaksa untuk bisa berangkat. Walau apapun hambatannya. Empat hari menempa ilmu baru. Aku laksana ranting kering yang haus akan tetes air yang ada di seberang sana.

Mengapa tidak mencoba menciptakan saja sendiri? Terlintas dibenakku.

Mengapa aku harus menunggu dan melihat terus karya orang lain?

Mengapa bukan aku yang menciptakan mereka?

Mengapa aku hanya diam tanpa bersuara?

Mengapa aku terpaku pada pikiran diamku, sampai kepada mereka menarikku ke ruang ini?

Hotel Utami, Sidoarjo, Jawa Timur. Sebuah tempat asing dan jauh dari pelupuk mataku.

Aku hanya bisa berkhayal tentang karya orang lain.

Kenapa tidak aku saja yang menciptakan karya itu?

Kenapa aku takut pada perasaanku?

Padahal aku yakin bisa menciptakan satu, Tidak!

Mungkin aku bisa menciptakan banyak karya indah.

Aku tidak menyadari banyak celah yang akan membawaku keluar dari dimensi kosong ini.

Terlalu lama dalam kegelapan atau mungkin perasaanku yang sebenarnya terlalu nyaman dengan keadaan ini sehingga enggan untuk mencoba keluar dari dimensi ini.

Di kerajaan labirin ini aku selalu memekik. Tapi tetap saja aku pasang telinga dan mataku bagai seorang buta dan tuli yang meraba setiap keterbatasan.

Menjauh semua dari kerancuan. Menyisakan tanda tanya yang tak pernah terjawab. Namun awangan suara yang selalu menggelitik.

Sampai pada suatu saat sang maestro mulai memainkan denting harpanya. Mohammad Ihsan dan Eko Prasetyo. Dua sosok inspiratif.

Dan aku hanya bisa menuliskan kata-kata dinisanku tentang dunia sebelum aku jatuh tersungkur oleh kegelapan. Ingin rasanya aku kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

“Aku masih ingin dimanusiakan”.

Penaku mulai bernari diatas secarik kertas, berharap dapat menggantikan koyakan batinku. Rindu aku pada gelak tawa dan canda masa kecil.

Mimpi-mimpiku melayang-layang bebas dilepas dilangit anganku. Berharap satu demi satu harapan yang menggelantung terwujud bahagia dan tersenyum bersandar pada pilar-pilar renungan.

Saat mata dan pikiran mulai menyusun senyumannya yang khas, aku merangkai kata lewat lamunan.

Aku ingin bisa mewujudkan pelangi itu.

Disini, saat ini dan yang akan datang.

*Penulis adalah Peserta Bimbingan Teknis Literasi Penulisan Buku Bagi Guru PJOK dan BK di Hotel Utami, Sidoarjo

Tanggal 11 s.d 14 Juni 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kerennn tulisannya...selamat bergabung bu..

12 Jun
Balas

mantab pak... bagus tulisannya. terus semangat. saya tunggu launching bukunya ya..

12 Jun
Balas

puitis pak.. syahdu

12 Jun
Balas

eesshiiiip.... lanjutkan pak.

12 Jun
Balas



search

New Post