Menjadi seorang pengajaran bukanlah cita-cita yang aku idam-idamkan tapi menjadi seorang pengajar adalah keharusan yang harus ane lakukan, karena ane takut di pertanggungjawaban nanti nya. Kadang ane merasa lucu tentang kegiatan yang ane jalankan sekarang, karena yang tadinya hanya seorang pemuda yang pas masih zaman nya menjadi seorang santri adalah seorang pelanggar akut, dari mulai pelanggaran kabur dari pondok dengan meloncati pagar pondok hanya untuk main ke warnet, sampe pelanggaran yang lumayan berat sampai-sampai ane hampir mau di tendang dari pondok, pernah ane lakukan. Sampai setelah lulus sekolah itu merupakan sebuah titik balik, selesai lulus sekolah ane mondar mandir gak jelas, mau kuliah langsung ane gembel, kerena yatim. Karena Bapak ane udah wafat pas umur ane masih 4 tahun. Tapi alhamdulillah Allah menyelamatkan hidup ane dengan menjadikan sebagai seorang santri dan penghafal. Saat pada akhirnya Allah menunjuki ane dan menjadi ane sebagai pengajar tahfidz, yang tadinya gak niat-niat banget, sampai pada akhirnya jiwa ini tertarbiyah untuk bisa lebih baik lagi untuk menjadi seorang pengajar, dan ternyata bukan hanya jadi seorang pengajar jadwal imam dan khotib pun sudah terjadwal di masjid jami di tempat ane mengajar. Masyaallah inikah panggilan dakwah? Allah melilih ane untuk menyerukan agama NYA. Suatu kegembiraan dan kebahagiaan bagi jiwa yang penuh dengan kekhilafan dan kejahilan. Semoga Allah berikan jalan untuk diri ini supaya lebih menjadi insan yang lebih baik lagi amiin.