Pengejaran ke Gunung Punsu
(Hari ke-20)
Chapter 1:Pengejaran Bayangan Hitam
"Ayo, Bang temani aku!" teriak Jardi dari lokasi sumur yang terletak tak jauh dari bibir Pantai. Kore yang sedang asik duduk bersandar di tiang layar sambil mengisap cerutu, segera berdiri. Ia melompat dari atas perahu. Tubuhnya yang ceking melayang melewati pecahan ombak kecil, mendarat mulus di atas pasir putih.
Kore seperti sedang memamerkan jurus ilmu bela diri, jurus Kodok Terbang Menangkap Nyamuk. Hidungnya kembang kempis. Mulutnya mangap, seperti mulut kodok yang siap menerkam nyamuk. Membuat cerutunya terlepas dari mulutnya.
"Sial, Kodok buntung!" sungut Kobe. Lelaki itu hanya menatap pasrah pada cerutunya yang sudah dihempas ombak. Kobe segera menyusul Jardi.
"Jardiii...!" Teriakan Kobe menggema sampai ke tepi hutan.
"Woe, aku di sini...!" balas Jardi.
Kore segera mendatangi sumber suara Jardi. Terlihat Jardi sedang mengisi tabo di sumur.
Air sumur ini sangat di kenal oleh para nelayan. Nelayan dari desa sebelah, tak jarang datang sekadar mengisi tabo untuk bekal melaut seharian.
"Kobe, di sini aku!" seru Jardi kala melihat sahabatnya itu mendekat.
"Temani aku sebentar ya. Aku merasa ada sesuatu dari arah hutan memata-matai kita," kata Jardi dengan mimik serius.
"Tenang aja Jar," sahut Kobe menenangkan sahabat masa kecilnya itu. Kobe tetap waspada. Dia memandang kawasan hutan yang sudah sangat mereka kenal. Matanya tiba-tiba menangkap sekelebat bayangan hitam yang bergerak. Melayang di udara, di antara pepohonan yang rapat.
Senja di kawasan hutan itu perlahan meredup. Pertanda malam segera tiba. Semilir angin membuat ranting meliuk bak penari yang gemulai. Membuat suara mendesir.
Tiba-tiba, suara seperti dengkuran keras terdengar dari arah hutan. Kobe waspada, sadar ini berbahaya.
"Jardiiii... lariiii...!" teriak Kobe saat bayangan hitam melayang mendekati sumur. Suara Kobe menggelagar. Jardi kaget. Dia segera mengambil dua buah tabo yang sudah penuh dengan air.
Kobe menunggu temannya itu agar mendahuluinya. Sayangnya gerakan Jardi melambat karena beban dua tabo yang ditentengnya. Tidak ada pilihan bagi Kobe. Ia menyambar tabo yang ada di tangan Jardi berharap Jardi bisa berlari cepat.
Meskipun dua buah tabo sudah berpindah ke tangan Kobe, Jardi tetap lamban. Tubuh bonsornya tetap menghalangi gerak cepatnya.
Bayangan hitam itu mengejar mereka. Suara seperti dengkuran manusia memecah kesunyian hutan di tepi pantai Sintaba, desa Baloy. Suara dengkuran yang sangat keras berasal dari bayangan hitam mengejar Kobe dan Jardi.
Mereka hampir sampai di perahu. Kobe yang memiliki tubuh kurus dengan mudah melompati ombak. Tubuhnya melayang ke perahu yang hanya berjarak dua meter dari bibir pantai.
Kobe segera membalikkan tubuhnya. Dia terperangah. Matanya tidak dapat melihat sosok Jardi di belakangnya. Kecuali bayangan hitam yang kian menjauh sambil mengeluarkan dengkuran keras.
"Jaardiiiii...!" Kobe memanggil sahabatnya dengan teriakan yang melengking. Suaranya sampai terdengar di perkampungan.
"Jaardiiiii...!" Kobe terus berteriak memanggil nama Jardi, sahabat kecilnya itu. Tak ada sahutan dari Jardi.
Suasana pantai sekitar hutan Sintaba lengang. Bahkan suara dengkuran si bayangan hitam menghilang. Seiring malam yang merambat pelan.
"Aku harus menemukan Jardi," gumam Kobe. Segera ia melompati perahunya. Tiba-tiba Kobe sudah berdiri di atas pasir. Kobe langsung mengejar makhluk si bayangan hitam itu. Kobe berlari ke arah hutan di mana bayangan hitam pertama kali dilihatnya.
***
Catatan:
Tabo (bahasa lauje) : batok kelapa untuk tempat air minum.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Pak. Salam literasi
Salam literasi, Pak