Ari Rahmadani

Lahir di Balikpapan pada 1 Ramadan 1412 H. Sejak 22 Sya'ban 1434 H hingga kini mengabdi sebagai Guru di SD Negeri 007 Balikpapan Selatan. Menikah di Balikpa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Gelar Tinggi? Siapa Peduli?

Gelar Tinggi? Siapa Peduli?

Di era modern ini, di mana gelar dan pendidikan tinggi seolah menjadi standar kesuksesan, muncullah pahlawan-pahlawan baru, mereka yang mendobrak stigma bahwa kesuksesan hanya diraih di bangku kuliah.

Coba bayangkan, di tengah gemerlapnya gedung pencakar langit, Pak Budi, seorang satpam dengan seragam lusuh, cekatan mengamankan situasi. Ia sigap menghadapi pencuri, menenangkan paniknya pengunjung, dan menyelesaikan masalah dengan penuh ketenangan. Siapa sangka, Pak Budi tak mengenyam pendidikan tinggi.

Di sisi lain, ada Ibu Ani, penjual gorengan yang tak kenal lelah. Tangannya lihai menggoreng, racikan bumbunya selalu memikat pembeli. Ia hafal pelanggan setia dan selalu menyapa dengan senyuman hangat. Ibu Ani pun tak memiliki gelar sarjana.

Kisah mereka berdua bagaikan tamparan bagi para pemuja gelar. Di dunia nyata, kinerja dan dedikasi berbicara lebih lantang daripada selembar kertas ijazah. Pak Budi dan Ibu Ani menunjukkan bahwa kesuksesan bukan takdir, melainkan hasil dari kerja keras dan ketekunan.

Sekolah memang penting, ibarat pupuk bagi tanaman. Tanaman yang dipupuk dengan baik, memang memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh subur. Tapi, tanpa air, sinar matahari, dan perawatan yang tepat, tanaman itu pun takkan bisa berbuah lebat.

Begitu pula dengan manusia. Gelar dan pendidikan tinggi hanyalah alat. Tanpa kerja keras, dedikasi, dan kreativitas, gelar itu tak lebih dari selembar kertas.

Gelar dan pendidikan tinggi memang membuka pintu peluang, tapi tak menjamin kesuksesan. Di luar sana, banyak individu tangguh yang mengukir prestasi tanpa terikat ijazah. Mereka bagaikan berlian tersembunyi, bersinar terang dengan talenta dan kegigihan mereka.

Bagi para pemegang gelar, jangan berpuas diri. Gelar hanyalah batu loncatan, bukan jaminan puncak. Teruslah belajar, asah kemampuan, dan tunjukkan kinerja terbaik. Bagi yang belum meraih gelar, jangan berkecil hati. Terbuka lebar jalan untuk menggapai mimpi, asalkan tekad dan usaha tak pernah padam.

Mari kita hentikan kebiasaan mendewakan gelar. Apresiasi mereka yang berani berkarya, pantang menyerah, dan membawa perubahan nyata. Kita ubah paradigma usang. Penilaian terhadap seseorang bukan berdasarkan selembar kertas, melainkan dari kontribusi dan karyanya. Apresiasi untuk Pak Budi, Ibu Ani, dan para pahlawan tanpa gelar lainnya. Mereka adalah bukti nyata bahwa kesuksesan bisa diraih dengan kerja keras dan dedikasi, tanpa terikat oleh status sosial maupun pendidikan tinggi.

Jadi, tunggu apa lagi? Mari tinggalkan mentalitas terpaku gelar dan tunjukkan pada dunia bahwa kita pun bisa menjadi raja di bidang kita masing-masing.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren banget tulisannya

24 May
Balas



search

New Post