Ari Rahmadani

Lahir di Balikpapan pada 1 Ramadan 1412 H. Sejak 22 Sya'ban 1434 H hingga kini mengabdi sebagai Guru di SD Negeri 007 Balikpapan Selatan. Menikah di Balikpa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bullying?
Sumber gambar: freepik.com/pikisuperstar

Bullying?

Di sebuah sekolah dasar, ada seorang guru bernama Pak Herman. Pak Herman adalah seorang guru yang sangat disiplin. Dia selalu ingin peserta didiknya menjadi orang yang sukses di masa depan.

Suatu hari, Pak Herman sedang mengajar kelas 6 SD. Dia sedang menjelaskan materi pelajaran matematika. Pak Herman melihat ada seorang siswa bernama Rahmad yang sedang mengantuk.

"Rahmad," panggil Pak Herman. "Bangun, jangan tidur!"

Rahmad pun terbangun dan tergugup.

"Kenapa kamu mengantuk?" tanya Pak Herman.

"Maaf, Pak," jawab Rahmad. "Saya baru saja begadang mengerjakan tugas sekolah."

"Tugas sekolah? Tugas sekolah apa yang begitu berat sampai kamu harus begadang?" tanya Pak Herman.

"Tugas matematika, Pak," jawab Rahmad.

"Matematika? Matematika itu gampang," kata Pak Herman. "Kamu pasti malas belajar."

Rahmad pun merasa malu dan terhina. Dia merasa direndahkan oleh Pak Herman.

"Maaf, Pak," kata Rahmad. "Saya akan belajar lebih giat lagi."

"Jangan minta maaf," kata Pak Herman. "Kamu harus belajar lebih keras lagi. Kalau kamu ingin sukses di masa depan, kamu harus bisa menghadapi tantangan."

Rahmad pun mengangguk. Dia merasa takut dan tertekan. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi untuk menghadapi Pak Herman.

Sejak saat itu, Pak Herman selalu bersikap kasar kepada Rahmad. Dia sering memarahi Rahmad dan mengolok-oloknya. Pak Herman selalu mengatakan bahwa Rahmad adalah anak yang bodoh dan malas.

Rahmad pun merasa sangat tertekan. Dia merasa tidak berharga. Dia sering menangis di kamarnya.

Suatu hari, Ibu Rahmad datang ke sekolah untuk menemui Pak Herman. Ibu Rahmad menceritakan tentang apa yang terjadi pada Rahmad.

"Pak Herman," kata Ibu Rahmad. "Rahmad adalah anak yang baik. Dia tidak seperti yang Bapak katakan."

"Saya hanya ingin melatih mentalnya," kata Pak Herman. "Saya ingin dia menjadi orang yang kuat."

"Melatih mental dengan cara merendahkannya?" tanya Ibu Rahmad. "Itu bukan cara yang tepat."

Pak Herman pun terdiam. Dia tidak bisa membantah kata-kata Ibu Rahmad.

Sejak saat itu, Pak Herman mulai bersikap lebih baik kepada Rahmad. Dia tidak lagi memarahi Rahmad dan mengolok-oloknya. Pak Herman mulai membimbing Rahmad dengan sabar dan bijaksana.

Rahmad pun mulai merasa lebih baik. Dia merasa lebih percaya diri dan termotivasi. Dia pun belajar lebih giat lagi.

Akhirnya, Rahmad berhasil lulus dari sekolah dasar dengan nilai yang memuaskan. Dia pun melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah pertama.

Rahmad pun tidak pernah melupakan pelajaran yang dia dapatkan dari Pak Herman. Dia belajar bahwa untuk menjadi orang yang sukses, kita harus bisa menghadapi tantangan dan tidak mudah menyerah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ceritanya, salam sukses.

22 Jan
Balas



search

New Post