Arifuddin Sila

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

TITIK BALIK

Menara persinggahan! Ya, aku pernah berdiri di atas menara-menara itu. Cukup lama, menikmatinya hingga petang. Hampir lupa kalau matahari akan terbenam.

Tak sedikitpun berpaling. Angkuh membersamai lorong-lorong gelap. Asyik menari di tengah gemerlap hampa makna. Dari gerak tersembunyi sampai pagelaran di tanah lapang. Tepuk riuh menganggap sebagai torehan prestice. Hampir lupa seruan waktu untuk Sang Puja.

Debu telah menggunung, hujan enggan berpadu. Ada banyak putik tak menjadi bunga. Menikmati laju kereta di rel-rel allternatif. Ekspresi nikmat sesembahan asap tiang karatan. Tak jarang dipaksa melintas di jalan setapak. Hanya sekadar mengenal angka dan huruf.

Tak luput cerca dari yang kudekap. Nyaris tanpa sisa. Kata-kata membelah hati. Lepas dan pergi. Aku tetap menjaga dan menjadi peneman setia hingga ujung cita.

Kini ku hanya berikhtiar berdiri tegak di lintang senja. Teruslah ke Barat karena itulah muara-Nya. Cerita itu, cukup buatku menjadi isyarat murka Sang Pencipta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus sekali bro

27 Sep
Balas

Makasih pak David

27 Sep



search

New Post