BERKAWAN SENJA
Kerut bergaris dari pandang tak biasa.
Rona bulu menunjuk sketsa tersembunyi.
Gerak hitam memenuhi cermin pandangnya.
Paruh tajam terus mengasah mangsa.
Melepas kicau mencemooh senja.
Bukan perkara senja.
Tapi cerita burung dari ranting ke pohon
Kepak bertebaran sampai ke bukit-bukit.
Hanya meraih tempat menyambut malam.
Tersisa cakarmu pada patahan ranting.
Baru semusim kau menikmati awan.
Sudah lupa melirik laut, apalagi bermain pasir.
Karena ceriamu bisa menggenggam ranting.
Harga pandaimu merayu ilalang.
Kini bulu sayapmu semakin memekar.
Sesumbar kicau saling bersahut.
Merasa syahdu membelah bukit.
Sesekali terbanglah membersamai laut.
Kala pasang menembus pasir.
Bukankah disana pernah membentang sayap.
Surutnya hanya kau lihat karang.
Lupa mengenang birunya mewarnai ombak.
Mengalihkan arah di garis pantai.
Sebentar lagi musim dingin berlalu.
Kemarau depan kita bertemu di pantai.
Senja itu hanya petanda gelap.
Tak begitu lama, karena malam nanti datang purnama.
Esok bisa bersama menyambut matahari pagi.
Menikmati terangnya sampai di ujung waktu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Woow keren, Pak!! Semoga qt masih dpt menikmati hangatnya mentari.
Amin... smg