MASA KRITIS DIPENGHUJING SEKOLAH

Membicarakan soal Pendidikan diIndonesia tidak lepas juga membicarakan Ujian Nasioanal (UN) entah mengapa Ujian Nasioanal tidak lepas dari sorotan mata saya pribadi dan teman-teman yang mungkin sependapat dengan saya. Ujian nasioanal menjadi hajat besar di Indonesia dalam dunia pendidikan dari pemerintah, lembaga pendidikan, guru, dan murid semua sibuk mempersiapkan Ujian Nasional. Semua terfokus pada tanggal dan hari yang sudah ditentukan saat Ujian Nasional berlangsung.

Ujian Nasional adalah sistem evaluasi standar Pendidikan dasar dan menengah secara Nasional. Dengan melalui Ujian Nasional diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, akan tetapi realita yang didapat malah menurunkan mutu pendidikan itu sendiri. Dalam perhelatan hajat Ujian Nasional pun terjadi kesenjangan sosial dimana karna dari karna dari kata arti UN tersebut adalah sistem evaluasi standar pendidikan secara Nasional akan tetapi kenyataan yang kita temukan ketimpangan terjadi. Kesenjangan sosial tersebut adalah mulai dari tenaga pendidik, sarana prasarana, fasilitas, dan SDM antara dikota dan didesa tidak sama itu yang membuat kesenjangan sosial terjadi

Kurang lebih 1000 hari dalam 3 Tahun menduduki bangku sekolah rasanya tidak logis kelulusan siswa ditentukan selama 3hari yang lebih mengherankannya lagi hanya terfokus beberapa mata pelajaran. Dipenghujung sekolah itulah masa-masa kritis terjadi, yang lebih ironisnya lagi yang saya temukan dalam Ujian Nasional tersebut siswa yang berprestasi tidak menutup kemungkinan tidak lulus.

Apakah iya kelulusan sekolah ditentukan dalam 3 hari tersebut ?