Keutuhan sebuah keluarga tidak terlepas dari pengelolaan keuangan. Pada umumnya yang mengelola keuangan adalah istri. Oleh karena itu, istri harus mampu mengatur keluar dan masuknya uang dalam keluarga tersebut.

Untuk mengelola keuangan tersebut seorang istri sampai memutar otaknya bagaimana dana yang diterima bisa digunakan seefektif mungkin. Kalau istri dapat mengelolanya dengan baik maka amanlah keuangan keluarga tersebut. Tapi, jika istri tidak bisa mengelolanya bakal banyak masalah yang terjadi pada keluarga tersebut.

Sumber pendapatan keluarga yang utama berasal dari pendapatan suami. Suami bertanggung jawab untuk memenuhi segala kebutuhan dalam keluarga tersebut. Disamping itu, istri dapat membantu si suami untuk memenuhi keuangan keluarga tersebut.

Gaji suami otomatis milik istri dan anaknya, tapi gaji istri belum tentu menjadi milik suami. Suami tidak berhak meminta atau mengambil gaji istrinya. Namun, bukan berarti istri tidak peduli dengan keuangan keluarganya.

Disaat keuangan keluarga krisis, si suami tidak bisa memenuhi kebutuhan istri dan anaknya. Seorang istri memberikan bantuan secara moril atau material kepada suami untuk mengatasi masalah tersebut.

Kenyataannya tidak semua istri berbuat seperti itu. Seperti kasus teman saya, gaji suaminya utuh menjadi milik istrinya, dan si istri menutup mata dengan masalah suaminya.

Suaminya berutang untuk memenuhi kebutuhan istri dan anaknya, tapi untuk melunasi utang tersebut mutlak menjadi tanggung jawab suami. SI istri tidak mau bertanggung jawab sedikit pun, gaji yang diperolehnya tidak boleh kurang sedikitpun. Akibatnya si suami harus cari job sampingan atau membuat kebohongan kebohongan kepada istrinya.(arf)