Untuk meningkatkan pembelajaran yang bermutu dan memperoleh peserta didik yang berkualitas banyak cara yang dilakukan guru dan satuan pendidikan. Bahkan orang tua juga ikut membantu dan aktif agar anaknya berhasil dan memiliki prestasi yang baik.

Namun, sangat disayangkan cara yang dilakukan menjadi tujuan yang ingin dicapai, akhirnya mengabaikan tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan sebenarnya. Kita lebih banyak memikirkan caranya tapi tidak memikirkan bagaimana mencapai tujuannya. Tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan tanpa disadari menjadi terkesampingkan.

Kita banyak terjebak dalam menentukan tujuan dan cara. Banyak terjadi miskonsepsi yang terjadi sehingga tujuan menjadi cara, cara yang digunakan menjadi tujuan. Akibatnya berdampak pada mutu pembelajaran dan kualitas yang dihasilkan.

Contohnya, Asesmen Nasional (AN) yang dilaksanakan pada tahun 2021 sebagai pengganti Ujian Nasional ( UN ) ternyata menjadi tujuan. Kepala sekolah, guru dan orang tua sibuk melakukan latihan dan try out untuk mendapatkan hasil AN yang baik. AN dianggap menjadi tujuan yang ingin dicapai. Padahal, AN hanya cara untuk memperoleh peserta didik dan mutu pelajaran yang baik.

Masih banyak hal lain yang ditemukan di sekolah maupun di kelas yang terjadi membuat cara menjadi tujuan. Oleh karena itu, kita perlu refleksi agar tahu memperbaikinya kedepan sehingga tidak salah lagi dalam menentukan cara dan tujuan.

Semoga bermanfaat

#Gurumenulis # Tantangan-7