Arif Fauriyuddin

Saya lahir di Kota Binjai yang disebut sebagai Kota Rambutan .Mulai dilahirkan sampai sekarang saya tetap di Kota Binjai. Pendidikan terakhir S1 Di IKIP Medan y...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dunia Terbalik, Guru Belajar dari Murid

Dunia Terbalik, Guru Belajar dari Murid

Arif Fauriyuddin # Tagur-37

Biasanya yang belajar adalah murid, murid diberikan pelajaran dan dididik oleh gurunya. Guru sebagai sumber ilmu dan memberikan pencerahan kepada muridnya. Tapi jaman sudah berubah, ngak seperti dulu, guru mengajari murid, sekarang murid mengajari gurunya. Bagaimana ceritanya? Dunia tambah edan, atau dunia sudah terbalik.

Teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan secara langsung atau tidak langsung sudah merubah pola pendidikan dan tata nilai yang ada di dunia pendidikan ini. Pergeseran dan perubahan pendidikan pada era globalisasi ini, era digital ini, dirasakan oleh guru dan murid. Murid dan guru yang biasanya belajar dengan tatap muka, sekarang sudah belajar daring, belajar biasanya dengan media gambar, sekarang dengan aplikasi atau fitur yang canggih di gawai, dsb.

Guru seyogyanya lebih banyak ilmu pengetahuannya dari murid, justru sekarang murid lebih banyak tahu dan hebat dari gurunya. Murid lebih banyak tahu dan memiliki informasi jauh lebih banyak daripada gurunya. Murid dengan cepat dan mudah mengakses informasi yang dibutuhkannya. Teknologi menjadi alat yang memudahkan mereka belajar. Guru yang tadinya sumber ilmu dan informasi sekarang sudah tidak lagi. Kasihan, nasib guru posisinya diambil alih oleh si Teknologi.

Kondisi ini harus disadari oleh guru. Masih juga guru mau bertahan seperti dulu, hanya memiliki ilmu dan pengetahuan apa adanya tidak mau mengikuti perkembangan iptek, maka jangan harap murid mau mendengarkan gurunya, jangan harap murid mau belajar. Ngak mustahil nantinya guru belajar dari muridnya. Gejala ini sudah mulai nampak. Nah, ini merupakan tantangan bagi guru, kalau tidak mau belajar dan mengupdate dirinya siap-siap menjadi murid dari muridnya.

Guru harus lebih hebat dari muridnya, paling tidak guru mempunyai strategi, metode dan pendekatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga murid senang dan mau belajar. Teknologi hanya alat, meskipun bisa memberikan segala macam informasi, tapi teknologi tidak bisa mengajar dan mendidik murid dengan baik. Teknologi tidak memiliki kemampuan pedagogi, teknologi tidak memiliki rasa empati, teknologi tidak bisa memberikan sentuhan hati, teknologi tidak bisa menjadi contoh karakter yang baik. Tapi guru meskipun tidak menguasai ilmu yang banyak tapi mampu memberikan jalan kepada muridnya untuk memperoleh ilmu yang banyak, dia mampu mengubah karakter muridnya menjadi lebih baik dan mampu memberikan layanan pendidikan yang dibutuhkan muridnya. Kelebihan ini harus terus dijaga dan dikembangkan dengan baik oleh guru. Untuk itu, guru harus menjadi teladan, menjadi pendorong dan memberikan semangat kepada muridnya untuk belajar. Semoga bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Belajarlah dari siapa saja, semua kita adalah guru, semua kita adalah murid...siap belajar dan berbagi...Keren Pak, salam guru Penggerak

07 Feb
Balas



search

New Post