One Day One Article
Saya beruntung dan bersyukur sudah diperkenalkan dengan blog gurusiana.id. Dari sini saya bisa menyalurkan bakat yang terpendam selama ini yaitu “menulis”. Sebagai salah seorang guru, memang sudah tugas saya berbicara di depan kelas untuk mendidik dan mengajar. Sebelumnya saya juga pernah membaca tulisan dari gurusianer yang lain di blog gurusiana.id bunyi nya seperti ini “menulis itu sama dengan berbicara yang dicatat”, kalimat ini memotivasi saya untuk menulis.
Banyak manfaat yang saya dapat dengan bergabung di blog gurusiana.id. diantaranya mengajarkan disiplin, tepat waktu, tanggung jawab, fokus dan yang paling utama bisa berkenalan dengan guru-guru hebat dari seluruh Indonesia.
Dengan gurusiana pola hidup saya berubah, ada habbit baru yang terbentuk biasanya setiap selesai shalat shubuh saya melanjutkan tidur kembali. Sakarang selesai shalat shubuh saya hidupkan laptop dan lanjut dengan menulis artikel atau apapun itu karena untuk saat ini saya punya target “One Day One Article” atau “Satu Hari Satu Artikel” setiap hari saya kirim tulisan ke blog gurusiana.id
Kata habbit diambil dari Bahasa inggris jika kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya kebiasaan.
Berbicara tentang habbit saya teringat ketika me monitoring siswa prakerin (praktek kerja industri) di PT. PLN. Saya mengajar di SMK Negeri 1 Tanjung Raya Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat mengajar jurusan teknik listrik. Setiap tahun sekolah kami mengirim siswa dan siswi ke industri/perusahaan dalam program praktek kerja industri (prakerin) dan saya ditugaskan kepala sekolah melalui surat tugas untuk me monitoring siswa prakerin di industri.
Karena jurusan saya teknik listrik, jadi perusahaan/industri yang saya kunjungi berhubungan dengan jurusan yang saya geluti seperti di PLN, Haleyora Powerindo, PLTA, PLTU, Biro-biro listrik dan industri yang behubungan dengan kelistrikan lain nya. Seperti yang biasa saya lakukan pada tahun-tahun sebelum nya di akhir monitoring siswa, saya selalu menanyakan kepada pembimbing siswa di industri “apa pesan dari pihak industri untuk pihak sekolah” dan jawaban dari supervisor Teknik di PLN tersebut sangat singkat seperti ini kalimat nya “siswa bapak habbit nya belum kelihatan”.
Sekembalinya kesekolah pesan ini langsung saya sampaikan kepada kepala sekolah dan kepala program keahlian teknik ketenaglistrikan sebagai laporan. Dampak dari laporan yang saya sampaikan saat ini sekolah lebih mengutamakan sikap siswa dan siswinya. Nilai sikap lebih di utama dibandingkan nilai pengetahuan dan nilai keterampilan, biasanya siswa yang sikapnya baik pasti pengetahuan dan keterampilan nya baik juga.
Jika ingin kita melihat siswa dan siswi sukses maka latih lah habbit atau kebiasaan yang baik kepada siswa selama disekolah. Dan semua itu bisa terwujud jika guru-guru memberikan contoh dan teladan habbit yang baik kepada siswa dan siswi nya…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap dan keren pak, sukses selalu
Terima kasih Buk Yurlina
Keren Pak Arief, sukses selalu
Makasih Buk Alriz..
Mantap pak Arief. Memberikan Habbit baik pasti dicontoh siswa kita. Salam sukses selalu
Terima kasih Pak Suhaimi
Setuju sekali. Habbit yg dilakukan guru akan menjadi tauladan anak didiknya. Keren Pak sukses selalu dg habbit barunya
Terima kasih Buk Ros
Pak hebat sudah seharusnya mencatat apa yang terpikir....hadirkan sebuah tulisan dengan segala pikir...sukses Pak
Terima kasih Pak Ridwan
Memberika teladan yg baik pada siswa, setuju banget pakSukses pak
Sipp Buk.. Terima kasih Buk Des