Srikaya vs Sirsat
Srikaya vs Sirsat
#Pentigraf
Beberapa minggu yang lalu Bapak kepengen buah. Bukan pisang atau pepaya seperti biasanya, namun Srikaya. Seperti ngidam saja, setiap ngobrol hal tersebut diutarakan. Dik Antok yang serumah dengan Bapak dititipi pesan tersebut. Demikian pula dengan Dik Aris yang tiap hari menengok Bapak. Masalahnya saat itu tidak musim Srikaya. Setiap toko buah yang ditanya tidak punya stok buah Srikaya.
Nah kebetulan kemarin dik Aris menemukan buah Srikaya saat melewati pasar. Buahnya besar-besar dan ranum. Siap dimakan. Dengan semangat dik Aris membawa buah Srikaya yang diidam idamkan Bapak. Sudah terbayang betapa senangnya Bapak nanti. Tiba di rumah, dik Aris memberikan Srikaya tersebut kepada Bapak. "Monggo pa, ini Srikaya pesenan Bapak. Besar-besar dan sudah matang. Bisa langsung dimakan," kata dik Aris menyerahkan kresek berisi Srikaya.
Mata Bapak berbinar. Dibukanya tas kresek tersebut. "Lho... bukan buah ini, "kata Bapak agak kecewa. Ganti dik Aris yang bingung. Demikian pula dik Antok yang duduk di sebelah Bapak. "Ya ini yang namanya Srikaya. Lha maksud bapak yang seperti apa?" Ternyata setelah dijelaskan ciri-cirinya, yang dimaksud Bapak adalah Sirsat.
#TantanganGurusiana
Hari ke 19
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar