Ari Pudjiastuti

Bekerja sebagai WI membuat saya tidak kaget dengan perubahan. Bahkan itu menjadi hal yang menantang dan menyenangkan karena selalu belajar hal baru. Dan itu mem...

Selengkapnya
Navigasi Web

Rapid Test Mandiri

Rapid test

Setelah sekian lama, akhirnya saya bisa menengok Bapak di Madiun. Orangtuaku tinggal Bapak, Ibu sudah sejak lama tiada. Lebaran kemarin tidak bisa menengok karena kondisi pandemi yang tidak aman jika bepergian. Demi menjaga keselamatan dan kesehatan Bapak yang sudah berusia 88 tahun, saudara, anak dan cucu di Madiun maka saya berinisiatif untuk melakukan rapid test dengan biaya mandiri.

Sebelumnya saya menghubungi dokter keluarga, menanyakan apakah bisa melakukan rapid test di kliniknya. Alhamdulillah bisa. Beliau minta data saya dengan mengirimkan foto KTP. Disepakati untuk melakukan rapid test 2 hari sebelum berangkat ke Madiun. Sebelumnya saya sudah cari info ke teman yang pernah melakukan rapid test. Buat saya itu penting, karena terus terang info tentang prosedur rapid test belum saya ketahui. Dan itu membuat saya agak takut juga Malah saya jadii membayangkan yang enggak-enggak. Itulah sebabnya sengaja saya tulis pengalaman ini agar teman-teman juga punya pengetahuan tentang hal ini.

Pagi hari, sesuai janji saya langsung menemui dokter. Saya langsung dipersilahkan masuk ruang prakteknya. Dokternya pakai master dan sarung tangan. Sebelum melakukan pemeriksaan, Dokter mengecek data saya untuk memastikan kebenarannya. Setelah beres, saya diminta mengulurkan tangan.

Deg-degan juga...meski tidak sakit namun saya selalu tegang saat melihat jarum. Jari tengah saya ditusuk jarum, lalu darahnya diteteskan di bagian tengah (lubang) alat test. Ditunggu beberapa saat kemudian terlihat hasilnya. Strip satu yang maknanya adalah negatif (non reaktif). Alhamdulillah... Jadi hasilnya langsung diketahui saat itu juga. Gak pakai lama hehe...

Memang rapid test itu belum akurat untuk mengecek apakah kita kena virus covid 19 atau tidak. Bahkan kalaupun ada teman-teman tes kemudian hasilnya positif itu belum tentu kena covid 19. Karena rapid ini hanya mengecek apakah tubuh kita sedang reaktif terhadap virus yang masuk (semoga penjelasan saya ini tdk salah, mohon koreksi ya bagi yang lebih paham). Kalau mau lebih akurat maka kita harus tes swab dengan mengambil lendir di pangkal tenggorokan (katanya sih sakit hiiii... serem membayangkannya).

Bagi saya saat ini sudah cukup melakukan rapid test sebelum ketemu orangtua. Minimal ada rasa aman, tidak was-was. Berapa biayanya? Maaf... jangan tanya biaya disini karena itu berbeda-beda di setiap klinik. Daripada memicu perdebatan kenapa biayanya disini segini, di berita segitu dan sebagainya. Bukan itu yang penting di cerita saya kali ini, tetapi bagaimana proses rapid test itu berlangsung. Jadi yang mau melakukannya sudah punya gambaran.

Begitu saja ya.. semoga pengalaman saya ini bermanfaat. Salam sehat dan tetap semangat!

(42)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post