Gus Mustajab melanjutkan kajian tafsir Ahad pagi masjid Baitul Muttaqin Sampang. Beliau menerangkan tafsir QS Al Ghosiyah dari kitab tafsir Jalalain. wujuuhuy yauma-idzin naa’imah. 8. Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri.

Na'imah, kenikmatan atau hal-hal yang bagus. Didapatkan oleh orang yang taat saat hidup di dunia. Ketaatan menjadi sebab di akhirat masuk syurga. Ketaatan yang disertai akhlak baik. Adab sopan santun yang tidak hanya dihadapan makhluk. Saat bersendirian juga taat.

Jangan menganggap orang lain tidak taat karena kita tidak tahu semua bentuk ibadahnya kepada Allah ta'ala. Jangan menyangka ketaatan seseorang dari ukuran pandangan kita sendiri. Ketaatan kita sendiri juga harus memperhatikan akhlak. Misal kita berdoa meminta kepada Allah ta'ala namun hati kita was-was tidak diijabah. Akhlak kita sebagai makhluk terhadap sang Khaliq harus diperhatikan.

Di akhirat, orang yang taatnya dengan ridho ditempatkan di syurga yang luhur. Dihadapkan dengan hasil ketaatan saat di dunia. Kesusahan dalam ketaatan diganjar dengan kenikmatan yang luar biasa di syurga, sehingga kita sangat senang dan puas, penuh keridhoan.

Diibaratkan 3 orang masuk gua gelap, dipesan agar saat melalui gua mengambil apapun yang dipegang. Seorang mengikuti pesan dengan ikhlash, seorang sekedar memenuhi pesan, dan seorang lagi tidak mengindahkan pesan. Saat keluar gua, mereka melihat apa yang dibawanya adalah emas. Semua menyesal. Demikian ibarat kita hidup di dunia, nanti saat diakhirat semua menyesal. Orang yang taat dengan ridho ingin membawa lebih banyak lagi. Orang yang taat sekedarnya lebih menyesal lagi. Lebih-lebih orang yang tidak taat, ia sangat menyesal.