Navigasi Web
Nulis Aksara Jawa (Tantangan Menulis Hari ke 57)

Nulis Aksara Jawa (Tantangan Menulis Hari ke 57)

Sejak hari Jumat pekan lalu ku posting materi aksara Jawa. Postingan materi aksara Jawa melalui aplikasi Google Clasroom. Postingan berupa file power point berisi bahan ajar aksara Jawa, sandangan swara, sandangan panyigeg dan sandangan huruf. Pada slide power point terakhir kuinstruksikan agar mengirim tugas melalui whatsapp pribadiku. Alhamdulillah pada hari Rabu pekan ini tuntas sudah 31 siswa mengirimkan tugasnya.

Mengoreksi beberapa tugas siswa membuatku senyum-senyum sendiri. Pasalnya kebanyakan siswa tidak mengetahui perbedaan bunyi "e". e (pepet) dan e (taling) sering keliru. Misal membunyikan kata kedele, "e" pertama semestinya berbunyi e (pepet), "e" kedua semestinya berbunyi e (taling). Namun karena ketidaktahuan siswa, mereka menuliskannya dengan keliru. 

Ketidaktahuan siswa, menurutku karena jarangnya penggunaan tembung Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Siswa sangat jarang bahkan sama sekali tidak pernah terdengar di telinga mereka. Orang tua juga hampir tidak pernah mempergunakan dalam bercakap-cakap di rumah. 

Jepang, Korea, mereka tetap bisa maju walaupun tidak meninggalkan kultur asli negara mereka. Jepang tetap menggunakan huruf katakana dalam penulisan bahasa mereka. Korsel tetap mempertahankan "hangul" dalam penulisan keseharian mereka. Yuk kita lestarikan hanacaraka!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah ini perlu dilestarikan karena Prof di bidang lain banyak tapi bagian bahasa sangat sedikit mantap Pak

07 Oct
Balas

Waduuh pak, sudah lupa saya, dulu sebatas SMP belajar huruf jawanya, SMA, nggak ada lagi Honocoroko. Sampun kesupen pak

07 Oct
Balas

Mantap Pak. Kalau bukan kita siapa lagi yang harus menjadi penggerak aksara dan bahasa daerah

07 Oct
Balas



search

New Post