Ustadz Prayitno Darsono, S.Pd.I membuka kajian Kamis malam Jumat dengan mengingatkan jamaah agar menghidupi Sunnah Jumat. Diantaranya dengan membaca QS Al Kahfi, banyak membaca shalawat, banyak berdoa.

Beliau menggantikan ustadz Agus Dwiyanto yang sedang sakit. Kajian Kamis malam Jumat ketiga adalah tafsir juz 'Amma. Kandungan Al Quran secara umum berisi aqidah/tauhid, ibadah, akhlak, hukum-hukum, dan kisah-kisah.

Tafsir QS Al Quraisy; dalam tafsir Ibnu Katsir mengisahkan asbabunnuzulnya bahwa suku Quraisy memiliki keutamaan diantaranya; kata Nabi, "Saya lahir diantara suku Quraisy" (suku yang membanggakan karena Nabi dari suku Quraisy), kenabian dari suku Quraisy, menjadi pelayan Baitullah, Quraisy ditolong Allah ta'ala saat serangan raja abrahah dengan pasukan gajahnya, suku penyembah Allah ta'ala, Allah ta'ala menurunkan surat Quraisy.

Secara khusus tidak ada keutamaan pada QS Al Quraisy. Artinya tidak seperti QS Al Fatihah, tiga qul, ayat kursi dll yang dikenal secara umum. QS Al Quraisy diturunkan sebelum Nabi hijrah atau dikenal sebagai surat Makiyah.

Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, Ibnu Katsir menjelaskan, iilaaf (إيلاف) artinya adalah kebiasaan atau tradisi. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Kata rihlah (رحلة) berasal dari kata rahala (رحل) yang artinya pergi ke tempat yang relatif jauh. Rihlah pada ayat ini adalah perjalanan dagang orang-orang Quraisy yang dilakukan dua kali setahun yakni pada musim dingin dan musim panas.

Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yakni hendaklah mereka mengesakan-Nya dalam menyembah-Nya. Dialah yang telah menjadikan bagi mereka kota yang suci lagi aman serta Ka’bah yang disucikan. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

Dua kenikmatan dalam ayat terakhir ini, keejahteraan ekonomi dan stabilitas keamanan, merupakan dua hal sangat penting bagi kebahagiaan masyarakat. Dan nikmat-nikmat Allah atas Quraiys ini mereka peroleh karena Allah menempatkan ‘rumah’-Nya di sana.