Nasehat-nasehat leluhur dari tlatah tanah Jawa tersaji dalam kitab-kitab kuno. Salah satunya adalah Serat Wedhatama yang ditulis oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Sri Mangkunegara IV. Berisi pembelajaran budi pekerti.

Serat Wedhatama berasal dari bahasa sanskerta wedha=ilmu, tama=becik/baik. Maknanya bahwa ilmu yang menjadi batasan utama bagi putra-putri dalam berperilaku baik.

Serat Wedhatama berisi beberapa tembang macapat, diantaranya; pupuh pangkur, sinom, pocung, gambuh, dan kinanthi. Adapun Kinanthi dari kata dikanthi-kanthi (diarahkan dan dibimbing) agar menjadi manusia sejati yang selalu menjaga bumi pertiwi.

Kinanthi laras pelog pathet 9

Padha gulangen ing kalbu,

ing sasmita amrih lantip.

Aja pijer mangan nendra,

kaprawiran den kaesthi.

Pesunen sariranira,

sudanen dhahar lan guling.

maknanya;

Kalian biasakanlah mengasah kalbu,

agar (pikiranmu) tajam menangkap isyarat.

Jangan hanya selalu makan dan tidur,

upayakan sikap kepahlawanan.

Latihlah dirimu dengan,

mengurangi makan dan minum.

Kami selaku pengajar muatan pelajaran bahasa Jawa memberikan contoh tembang Kinanthi. Kemudian meminta siswa untuk menirukan, merekam, dan mengirim tugas nembang kinanthi secara online. Alhamdulillah para siswa telah berusaha mengerjakan tugas dengan baik. Semoga tidak hanya menyelesaikan tugas, tetapi juga memaknai dalam keseharian para siswa. Menerapkan nasehat luhur dari nenek moyang kita. Wong nJowo kudu ngerti Jawane.