Penggunaan Kata Terlanjur Dan Telanjur
#TantanganMenulis Hari Ke-53
Sering sekali kita menggunakan kata “Terlanjur” dan bahkan sering pula mengucapkan kata tersebut dalam berbagai kesempatan. Sehingga kata ini seperti sudah benar karena sudah banyak digunakan. Bahkan ada beberapa judul lagu yang terkenal menggunakan kata “Terlanjur” seperti lagu “Terlanjur Sayang” yang dinyanyikan Memes. “Terlanjur Cinta” Pasha Ungu atau pun lagu dangdut yang berjudul “Terlanjur Basah”. Mungkin sebagian orang menganggap sepele atau tidak penting. Padahal kita dalam berkomunikasi baik komunikasi lisan atau tulisan dituntut untuk selalu menggunakan Bahasa yang baik dan benar sesuai kaidah yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Ada yang sepakat bahwa kata “Terlanjur” adalah kata yang keliru, namun ada juga yang kontra. Di antara yang kontra bahkan menyebut bahwa tidak ada yang salah antara ke dua kata tersebut, menurutnya kedua kata tersebut mempunyai makna yang sama.
Penggunaan kata “Terlanjur” sering digunakan oleh masyarakat dan diucapkan dalam kehidupan sehari-hari menjadi seperti enak didengar. Berbeda ketika mengatakan kata “Telanjur” yang sangat jarang digunakan, bahkan kata itu seperti tidak enak didengar. Masyarakat sudah “Telanjur” menganggap kata “Terlanjur” ini sesuai kaidah dan lebih enak didengar.
Kata “Terlanjur” menurut KBBI adalah kata tidak baku. Kata yang baku adalah “Telanjur”. Arti Telanjur adalah terlewat dari batas atau tujuan yang ditentukan. Kata “Telanjur” menjadi kata yang istimewa bersama beberapa kata lainnya yang mengalami perubahan makna dari ter- menjadi tel-. Tidak ada kata kerja ‘Lanjur” dari kata “Terlanjur”
Kita sebagai orang Indonesia yang lahir di Indonesia, marilah mulai membiasakan menggunakan kata yang sesuai kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jangan gunakan kata yang tidak sesuai dengan KBBI. Salah kaprah selama ini bisa menjadi pembelajaran kita untuk terus memperbaiki diri dalam berbahasa. Siapa lagi yang akan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, kalau bukan kita sendiri yang memiliki bahasa ini.
@rbita, 27/05//2020
Tantangan 60 hari menulis
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap
Terima kasih Ibu Nur Aliyah. Salam literasi