Adab secara bahasa adalah menerapkan akhlak mulia baik berupa perkataan maupun perbuatan.

Adab menjadi sebab untuk mendapatkan ilmu. Berilmu tanpa beradab tidak bisa mendapatkan berkahnya ilmu dan manfaatnya ilmu tersebut, baik ilmu pengetahuan umum maupun agama.

Seorang peserta didik yang berilmu tentunya harus dididik dan diajarkan bagaimana beradab kepada orang tua, guru, dan masyarakatnya. Dengan adanya adab sebelum berilmu maka ilmu akan mendatangkan berkah bagi dirinya dan manfaat untuk orang lain. Ilmu yang bermanfaat yakni ilmu yang terus diasah dan terus dipelajari lalu diterapkan di dalam dunia pendidikan.

Adab dan ilmu menjadi satu kesatuan yang berkaitan, yang dimana dari munculnya perkataan menjadi perbuatan. Oleh karena itu, adab menjadi landasan bagi manusia khususnya peserta didik yang menuntut ilmu. Mereka dapat dinilai dari raut wajah, perkataannya, dan cara penyampaiannya. Orang yang beradab baik tidak akan menjatuhkan orang lain di depan umum dan tidak meremehkannya. Sebab menasehati orang di depan umum itu akan mempermalukan diri orang tersebut, maka hendaknya bagi orang yang berilmu, perhatikan adab ketika berbicara terhadap orang lain sehingga lisan itu tidak menyakiti mereka. Dan bahkan pada zaman sekarang orang lebih mudah sakit hati karena tulisan berupa sindirian di sosial media.

Bagi mereka yang berilmu tanpa adab seolah-olah mereka sudah yang paling hebat tanpa menunjukkan adab yang baik, padahal adab ini dijadikan landasan sebelum menuntut ilmu, bagaimana kita dididik untuk menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.

Orang yang beradab akan disibukkan dengan kegiatan bermanfaat seperti membaca, menelaah, menghafal, mengulang pelajaran, dan segala aktivitas yang membawa berkah serta manfaat.