ESENSI TAQWA DALAM IDUL ADHA
Allahu akbar 3x walillahillahdu
Hadirin jamaah sholat idul adha rohimakumullah
Alhamdulillah pada hari yang mulia ini, tanggal 10 Dzul hijjah, gemuruh takbir, tahlil dan tahmid dikumandangkan oleh kaum muslimin di seluruh belahan bumi ini, tidak terkecuali di seluruh penjuru nusantara, termasuk di lingkungan masjid Attaqwa Blok G ini. Tentu hal ini sebagai ungkapan rasa syukur atas segala kenikmatan yang Allah SWT limpahkan kepada kita, wabil khusus bagi saudara-saudara kita yang sedang melaksanakan ibadah haji di Mekkah, wukuf di arofah, mudah-mudahan pulang ke tanah air membawa amanah haji mabrur, yang balasannya tiada yang lain kecuali surga. Aamin ya robbal alamin
Allahu akbar 3x walillahillahdu
Hadirin jamaah sholat idul adha rohimakumullah
Hari ini adalah hari kemenangan bagi kaum muslimin. Adapun bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji, hari ini merupakan puncak dari serangkaian ibadah haji, yakni melaksanakan wukuf di arofah (al hajju arofah = haji itu adalah wukuf di arofah). Perjuangan yang sangat dahsyat untuk melawan bujuk rayu setan dan hawa nafsu, melawan terik matahari, bersimbah peluh bercucur keringat, berharap hanya kepada Allah SWT.
Allahu akbar 3x walillahillahdu
Ibadah haji merupakan kewajiban bagi ummat islam kepada Allah SWT. Sehingga bagi mereka yang berniat, bertekad kuat untuk melaksanakannya pasti Allah mampukan! Allah berikan jalan kemudahan! Sehingga ia termasuk golongan “manis tathoa ilaihi sabila” (orang yang mampu dalam perjalanannya). Allah Berfirman di dalam QS. Ali Imran 97
فِيهِ ءَايَٰتُۢ بَيِّنَٰتٞ مَّقَامُ إِبۡرَٰهِيمَۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنٗاۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلۡبَيۡتِ مَنِ ٱسۡتَطَاعَ إِلَيۡهِ سَبِيلٗاۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٩٧
97. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam
Allahu akbar 3x walillahillahdu
Hadirin jamaah sholat idul adha rohimakumullah
Adapun bagi kita yang belum berkesempatan menjalankan ibadah haji tahun ini jangan berkecil hati. Masih banyak amalan-amalan dan perintah agama yang lain yang bisa kita kerjakan di tanah air ini, di lingkungan sekitar kita ini sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT, sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah dan RosulNya, sebagai upaya kita memuliakan bulan dzulhijjah yang mulia ini. Diantaranya; melaksanakan puasa Sunnah tarwiyah dan arofah pada tanggal 8 dan 9 dzulhijjah kemarin. Sabda Nabi SAW:
Hajjudduafai shiyamahum yauma arofah
“hajinya orang-orang yang tidak mempunyai cukup perbekalan (pergi ke tanah suci) adalah berpuasa pada hari arofah (tanggal 9 dzul hijjah)”
Kemudian, melaksanakan sholat idul adha dan mendengarkan khutbah pada saat ini, serta melaksanakan penyembelihan hewan qurban sesuai Sunnah di mulai dari setelah selesai sholat ied ini sampai 3 hari ke depan, yakni selama yauminnahr/hari tasyrik, tanggal 11, 12 dan 13 dzul hijjah. Silahkan potong kurban..
Banyak sekali hadits - hadits yang menjelaskan tentang kurban:
“Ketahuilah! Bahwasanya kurban-kurban itu termasuk amal-amalan penyelamat yang menyelamatkan (orang yang berkurban) dari keburukan dunia dan akhirat”
Bahkan Rosulullah SAW menegaskan:
“Barang siapa yang mempunyai kelapangan rezeki tapi tidak mau berkurban, maka jangan sekali-kali ia mendekati tempat sholat kami”
Lebih keras lagi Nabi SAW bersabda:
“Barang siapa yang mempunyai kelapangan rezeki, tetapi tidak mau berkurban, maka mati sajalah! Kalau mau sebagai yahudi, dan kalua mau sebagai orang nashrani”
Saking dianjurkannya ibadah berkurban karena banyak kemanfaatan dan pahalanya hingga dalam Al-Qur’an langsung menggunakan kalimah fiil amar. QS. Al-Kautsar:
إِنَّآ أَعۡطَيۡنَٰكَ ٱلۡكَوۡثَرَ ١ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ ٢
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. 2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah
Allahu akbar 3x walillahillahdu
Hadirin jamaah sholat idul adha rohimakumullah
Ibadah kurban sangat erat kaitannya dengan kisah Nabi Ibrahim AS, Kholilullah dan Nabi Ismail AS, Dzabihullah. Dimana kisah sarat hikmah ini termaktub dalam Al-Qur’an Surat Asshofat, surat ke 37, juz 23, ayat 99 – 111
وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَىٰ رَبِّي سَيَهۡدِينِ ٩٩ رَبِّ هَبۡ لِي مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ ١٠٠ فَبَشَّرۡنَٰهُ بِغُلَٰمٍ حَلِيمٖ ١٠١ فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡيَ قَالَ يَٰبُنَيَّ إِنِّيٓ أَرَىٰ فِي ٱلۡمَنَامِ أَنِّيٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ ١٠٢ فَلَمَّآ أَسۡلَمَا وَتَلَّهُۥ لِلۡجَبِينِ ١٠٣ وَنَٰدَيۡنَٰهُ أَن يَٰٓإِبۡرَٰهِيمُ ١٠٤
قَدۡ صَدَّقۡتَ ٱلرُّءۡيَآۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١٠٥ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلۡبَلَٰٓؤُاْ ٱلۡمُبِينُ ١٠٦ وَفَدَيۡنَٰهُ بِذِبۡحٍ عَظِيمٖ ١٠٧
وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ ١٠٨ سَلَٰمٌ عَلَىٰٓ إِبۡرَٰهِيمَ ١٠٩ كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١١٠ إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ١١١
99. Dan Ibrahim berkata: "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku.
100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh
101. Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar"
103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya)
104. Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim
105. sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik
106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata
107. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar
108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian
109. (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim"
110. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik
111. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman
Allahu akbar 3x walillahillahdu
Hadirin jamaah sholat idul adha rohimakumullah
Demikian kokohnya keimanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS hingga ujian yang paling berat datang sekalipun tidak menggoyahkan iman keduanya kepada Allah SWT.. nikmaaat banget jikalau kita hidup hanya bersandar kepada Allah SWT, memegang teguh keimanan dan ketaqwaan, menjalani hidup hanya untuk menggapai ridho Allah SWT!
Allahu akbar 3x walillahillahdu
Begitu banyak hikmah yang bertebaran dalam kisah heroic tersebut. Tentang keyakinan, tentang keteguhan iman, tentang pengorbanan sesuatu yang amat dicintai, tentang teladan ayah kepada anaknya, tentang karakter anak sholeh, tentang kiat-kiat sukses membangun keluarga agamis, tentang kepemimpinan, tentang uswatun hasnah.. ah pokoknya kumplit hadirin..
Allahu akbar 3x walillahillahdu
Dari sekian banyak hikmah dan keteladanan yang terdapat dalam kisah tersebut, sisi mana yang bisa kita amalkan lebih dulu? Apakah dari sisi ubudiyyahnya atau dari sisi sosialnya? Hayu kita amalkan sedikit demi sedikit secara perlahan – lahan dan berkesinambungan.
Dalam kaidah usul fikih:
Ma la yudriku kulluh, la yutroku kulluh
“jika kita belum mampu untuk mengerjakan semuanya (target maksimal), janganlah ditinggalkan semuanya (kejar target minimalnya)
Jangan sampai kita hanya menjadi penonton saja! Menjadi pendengar yang baik tanpa aksi apa-apa! Rugi hadirin.. setiap tahun kita mendengarkan khutbah tentang idul adha, setiap tahun juga kita menerima ilmu tentang kisah Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As secara khusus! Amat sangat rugi jikalau idul adha tahun ini tidak menjadikan diri kita berubah ke arah yang lebih baik!
Allahu akbar 3x walillahillahdu
Hadirin jamaah sholat idul adha rohimakumullah
Ujian keimanan di era digital ini luar biasa.. sangat dahsyat! Jangan sampai hadirnya era digital di tengah-tengah kita menjadi boomerang, penghancur rumah tangga, racun bagi generasi muda, perusak tatanan social, pemecah belah ummat, pembunuh karakter bangsa. Jangan sampai itu terjadi! Tantangan demi tantangan zaman harus mampu kita jawab dengan cerdas.
Sebagai orang tua, tentu kita harus mampu mendesain rumah kita menjadi madrosatul ula bagi anak-anak kita, sebagai warga kita harus mampu bahu membahu menciptakan lingkungan yang kondusif, kondusif untuk beribadah, kondusif untuk belajar, kondusif untuk olah raga, kondusif untuk bermain anak-anak, kondusif untuk hal-hal yang positif, sebaliknya wajib bagi kita menjadi benteng pertahanan terdepan dalam memerangi tempat-tempat kemaksiatan, jangan sampai tempat kemaksiatan terkondisi di lingkungan kita. Naudzubillahi min dzalik
Allahu akbar 3x walillahillahdu
Hadirin jamaah sholat idul adha rohimakumullah
Sebagai penutup dari khutbah ini, tiga prinsip pokok risalah Rosulullah SAW sebagaimana disimpulkan oleh (Alm.) Muh. Nasir dalam buku Fiqhudda’wah sebagai berikut:
Pertama, menyempurnakan hubungan manusia dengan kholiqnya, hablum minallah. Kedua, menyempurnakan hubungan manusia dengan sesama manusia, hablum minannas. Ketiga, mengadakan keseimbangan (tawazun) antara kedua hal itu dan mengaktifkan keduanya agar sejalan dan terjalin erat.
Oleh sebab itu, pembuktian hidup beragama bagi seorang muslim bukan sekedar percaya kepada Allah SWT dan melaksanakan ibadah yang merupakan rukun islam saja, tetapi bukti lain dari keyakinan dan kepercayaan ialah berbuat nyata dalam kehidupan ini.
Jangan sampai ada tetangga kita yang tidak bisa tidur karena kelaparan tidak punya apa-apa, sementara kita enak-enakan tidur dan kita tahu kondisi itu!
“tidak termasuk ummat kami, siapa saja yang tidur kekenyangan, sementara tetangganya tidak bisa tidur karena kelaparan, sedangkan dia mengetahuinya” (HR. Thabroni)
“Demi Allah yang jiwaku berada di Tangan-Nya, belum beriman seseorang diantara kalian, sampai ia mencintai saudaranya (sesama muslim) seperti ia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhori – Muslim)
Mari kita saling berjabat tangan dengan erat, saling menguatkan, saling memajukan ummat islam. Jadikan momentum idul adha ini sebagai pemersatu ummat, sebagai media untuk menghilangkan kesenjangan social antara si miskin dan si kaya, sebagai titik untuk memajukan kesejahteraan sesama. In-sya Allah..
Alfaqir:
Apip Fudoli SF, S.Pd bin M. Yusuf Andi Pengasuh Pesantren Daarut Tajweed – Sukatani
Sukatani, 30 Agustus 2017 M /7 Dzul Hijjah 1438 H Pukul 12.55 WIB
Untuk diriku: Ingat pesan guru-guru, sing bening hate!Jangan tinggalin lagi ya (Al-Qur’an), istikomah!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Subhanallah..ulasan yang mencerahkan pak. Salam sukses