Seperti Bahasa Mandarin. Apalagi dimainkan intonasinya, mirip orang Cina yang bertutur. Tapi LI PUNG WANG itu singkatan dari LIHAT – PUNGUT – BUANG. Satu aksi gerakan yang di paparkan oleh Kepala SMP Negeri 1 Sukomoro (Bapak Sukadi, S. Pd., M. Pd) pada saat Upacara Bendera rutin pada hari Senin tanggal 9 Januari 2023, mensikapi kondisi kebersihan lingkungan sekolah yang perlu dibenahi.

LIHAT. Siapapun warga sekolah akan sering melihat sampah yang berserakan bukan pada tempatnya. Dimanapun. 700 person dalam lingkup sekolah yang tidak terlalu luas. Bahkan membuang sampah di dekat tempat sampah. Koq ya tidak mau memasukkan ke tempat sampah. Sering kali di selokan, di pot tanaman, di sekitar tempat duduk di teras.

PUNGUT dan BUANG. Nggak usah menunggu terlalu lama, nggak usah malu, nggak usah risih. Langsung ambil saja, pungut saja dan buang ke tempat sampah terdekat. Bila aksi ini dilakukan oleh 700 person yang ada di lingkungan, akan berdampak wow … luar biasa. Pembiasaan positif ini akan menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman.

Apakah dampak karambolnya. Dampak pantulan beruntun dari aksi tersebut? Jawabannya adalah KARAKTER. Karakter yang peduli lingkungan. Karakter yang bertanggung jawab. Karakter peduli kebersihan sekolah. Karakter yang akan risih bila sesuatu tidak ditempatkan pada posisi yang sebenarnya. Pembentukan karakter memang memerlukan waktu yang tidak sebentar. Perlu ada penekanan secara sistemik melalui tata tertib siswa di sekolah, supaya terbiasa. Tidak jemu-jemunya Bapak/Ibu Guru selalu mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan.

LI PUNG WANG. Lihat, Pungut dan Buang. Mari bersama-sama kita gemakan, kita biasakan, kita terapkan. Dimanapun. Tidak harus di sekolah. Tidak hanya di SMP Negeri 1 Sukomoro. Dimanapun. Di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Berlebihankah? Saya jawab dulu, tidak. (Anwar, 13/1/23)