PETANG DAN SENJA 

         (Pentigraf 262) 

         Oleh: Antriyani

         #Tulisan ke-778

Petang kembali membawa senja ke peraduannya. Ia tak pernah ingkar dan selalu memenuhi janjinya pada semesta. Serupa kamu yang tak jenuh untuk datang padaku di setiap ujung pekan. 

Maaf, tak ada rasa lain selain pertalian seorang teman atau sahabat. Hanya itu yang mampu kusajikan sebagai bentuk ikatan hubungan yang tulus. Tak lebih dari itu meskipun kehadiranmu tidak pernah tidak. 

Ada yang berbeda dari biasanya. Tiga akhir pekan tanpa kehadiranmu. Kurasakan ada sesuatu yang hilang dari hati dan jiwaku. Ya, kehilangan akan kehadiranmu. Rasa sesak dan kecewa mulai menggoda hatiku yang mulai merindumu. Ah, ternyata perasaanku padamu berganti dengan perasaan manis dan berwarna. Segala teori pertemanan sirna sudah. Hingga sebuah pesan singgah di gawaiku. "Mira, datanglah besok di acara pertunanganku dengan Lely teman sekelas kita ketika SMA." Entah apa yang kurasakan. Yang aku ingat hatiku tersayat perih. Beberapa detik kemudian gawaiku sudah terlepas dari genggamanku kemudian menyentuh lantai tanpa bisa dicegah.(*) 

****

SumberGading, 5 September 2022