Kurikulum kita
Kurikulum 2013 . Melihat aktivitas pembelajaran saat ini di sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 sangatlah prihatin dengan kondisi terjangkitnya wabah Corona Virus Disease 2019 atau Covid 19.Menu mata pelajaran yang jumlahnya sekitar 16 buah dan terdiri 44-46 SKS per Minggu tentu beban berat tersendiri bagi peserta didik.Sehingga dimungkinkan ada 3-4 mata pelajaran harus dilalap peserta didik setiap harinya.Jika seorang guru memverikan tugas 5-10 soal per mata pelajaran maka ada 15-40 soal yg harus dikerjakan peserta didik setiap hari. Membandingkan dengan mahasiswa di perguruan tinggi maka akan sangat njomplang dimana persemester mereka dibebani hanya sekitar 20-24 SKS perminggu.Siswa SD ,SMP dan SMA tentu beban yang mereka peroleh lebih berat saat seperti ini dimana kemandirian belajar harus ada di pundak mereka yang biasa nya 50-75persen ada dipundak bapak ibu guru. Minggu pertama sampai Minggu ke tiga berjalan lancar dengan beberapa keluahan terutama dari orangtua.Minggu ke empat dan kelima mencapai puncaknya.Beberapa surat cinta terkirim dari peserta didik dan orangtuanya.Orangtua shock menghadapi situasi mendadak harus jadi guru sekaligus juru cuci,juru masak dan baby sister khususnya yang punya anak masih balita.Belum lagi menghadapi pekerjaan yang terancam gulung tikar terutama yang bekerja di sektor non formal seperti pekerja harian,kuli bangunan,sektor perhotelan dan pariwisata yang terkena dampak langsung kebijakan pemerintah bekerja dirumah.Beberapa pekerjaan tidak bisa dan tidak mungkin untuk dikerjakan hanya dengan tinggal dirumah. Sementara dari pihak guru juga mengalami kendala karena tidak semuanya siap dengan perubahan mendadak.Penggunaan perangkat modern saat ini belum semuanya terkuasai dengan baik,yang semestinya terjadi proses belajar mengajar on line menjadi tugas on line. Sehingga peserta didik tidak mendapat penjelasan awal tentang materi apa yang harus mereka pelajari.Jika mereka harus bertanya pada orangtua belum tentu tahu dan menguasai dan jika harus bertanya balik dan konsultasi kepada gurunya ternyata terjadi antrean panjang utk bisa menerima jawaban.Bisa dibayangkan jika seorang guru mengajar 10 kelas maka ada sekitar 36x10 siswa yang antre utk mendapatkan respon dari guru tersebut. Kendala lain adalah kebutuhan dana untuk membeli pulsa.Jika tugas dalam bentuk tulisan masih cukup murah namun beberapa jenis tugas mengharuskan kirim gambar video ini yang sangat memberatkan orangtua dalam menyediakan anggaran tambahan.Sehingga munculnya protes dari mereka.belum jika semua siswa kirim tugas ke HP gurunya so pasti akan jebol memory guru tersebut menerima kiriman dari 360 siswanya. Dari beberapa peserta didik yang berani menyampaikan pendapatnya ternyata belajar dengan tatap muka bagi mereka dirasakan lebih baik daripada belajar on line . Interaksi sosial dengan guru dan teman teman sekelasnya sangat diperlukan untuk menjaga emosional dan kejenuhan mereka selama belajar dirumah. Intinya mereka ingin belajar kembali dikelas kelas dan bercerita bersenda gurau bersama lagi dengan teman Tan dan gurunya. Pelajaran berharga dari peristiwa ini adalah interaksi sosial sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.Walau kadang mereka rindu utk berlibur jika sekolah sudah mencapai tingkat kejenuhan yang tinggi selama satu semester dipenuhi dengan tugas dan aktifitas yang padat.Namun belajar diruha satu bulan ternyata lebih berat dari belajar disekolah satu tahun..
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar