Datang akan Pergi
#TantanganGurusiana
Tantangan Hari Ke-8
Usai apel pagi di lapangan, berkumandanglah lagu yang sudah kesekian kalinya aku dengar. Meskipun begitu mata ku tetap saja berkaca-kaca. Sangat menyentuh hatiku. Ada rasa sesak di dada. Seperti ada pisau yang menyayat-nyayat hingga tak kuasa hati dan rasa membendung air mata. Lagu karya Endank Soekamti yang berjudul Sampai Jumpa.
Datang akan pergi Lewat kan berlalu Ada kan tiada bertemu akan berpisah Awal kan berakhir Terbit kan tenggelam Pasang akan surut bertemu akan berpisah
Hey! Sampai jumpa di lain hari Untuk kita bertemu lagi Ku relakan dirimu pergi Meskipun Ku tak siap untuk merindu Ku tak siap tanpa dirimu
Ku harap terbaik untukmu
Du duu duuduuu Du duu duuduuu Du duu duuduuu Du duu duuduuu
Dulu aku mendengar lagu ini untuk mengiringi kepala sekolahku mutasi ke sekolah yang baru. Pun air mataku tak dapat kutahan. Selang beberapa bulan, aku dengar lagu ini diputar kembali. Meski lirih tetap saja mataku masih berkaca-kaca. Sahabat baik, kakak, sekaligus pemomong yang sangat sabar, Ibu Budi, salah satu temanku purna tugas. Ada yang hilang tanpa beliau di antara kami.
Dadaku makin terasa sesak. Kuresapi larik-demi larik syair lagu ini memang sarat makna. Betapa tidak. Entah benar entah tidak. Aku ingat akan sesuatu yang pasti. Setiap yang datang suatu saat pasti akan pergi. Ini mengingatkan ku pada kelahiran dan kematian. Kita hidup di dunia ini hanya lewat, sebentar, dan berlalu. Kita ada dan akhirnya tak ada. Kita datang ke dunia ini suatu saat pasti akan kembali menghadap sang Khalik. Aku pun bertanya pada diriku, bekal apakah yang akan kau bawa jika kau kembali nanti? Oh, Tuhan. Semoga Engkau memberiku cukup waktu untuk kembali kepada-Mu dengan sebaik-baiknya.
Ya, suatu awal pasti ada akhirnya. Matahari yang terbit pun pasti akan tenggelam pada waktunya. Laut yang passang pun akan surut. Semua yang bertemu suatu saat akan berpisah.
Kini satu lagi teman baikku harus berpisah. Aku hanya bisa mengucapkan selamat memasuki masa purna tugas, sobat. Kau sosok yang pantang menyerah. Pengabdianmu selama 37 tahun telah membuahkan banyak hasil. Ada yang menjadi kapolsek, dokter, dosen, guru, dan masih banyak lagi putra-putra bangsa yang telah kau bimbing hingga mereka meraih mimpinya.
Sampai jumpa di lain hari, ya Sobatku. Besok kita akan bertemu lagi. Kami pasti akan merindumu. Doa kami terbaik untukmu. Doakan kami agar kami bisa melaksanakan tugas dengan baik. Selamat untuk sobat kami, Drs. H. Sukadi, S.Kom, M.M.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
jarak yang memisahkan
Sampai jumpa dilain waktu, dimana rindu tak memberikan jarak
Amin YRA