Lingkungan Sekolah adalah Sumber belajar (Bagian-1)
#Tantangangurusiana
#Hari27
Sumber belajar secara umum terdiri dari dua kategori sumber belajar yang dimanfaatkan dan sumber belajar yang dirancang. Salah satu jenis sumber belajar yang dimanfaatkan adalah lingkungan sekolah yang potensinya sangat besar dan beragam.
Lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang ada di sekitar sekolah baik yang berupa makhluk hidup seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, benda mati, atau manusia dengan berbagai aktivitas dan pola-pola interaksinya yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
Pada buku panduan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud, 2017 dengan judul:
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR SMP
Disebutkan bahwa berdasarkan keluasannya, ruang lingkup lingkungan sekolah dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis, yaitu:
dalam pagar sekolah, di luar pagar sekolah yang terjangkau saat jam pelajaran, dan di luar pagar sekolah yang tidak dapat terjangkau pada saat jam pelajaran, akan tetapi dapat dilaksanakan dalam satu hari.Pagar yang dimaksud dalam konteks ini bukanlah bangunan fisik melainkan batas area pengelolaan sekolah dengan lingkungan diluar sekolah.
Lingkungan dalam pagar sekolah
Ruang lingkupnya dibatasi oleh dinding pagar sekolah dan lokasinya berada di dalam sekolah. Contoh lingkungan dalam pagar sekolah adalah taman sekolah, halaman kebun sekolah, kantin, masjid/mushola, koperasi sekolah, pura, gereja, wihara, dan lain-lain yang disesuaikan dengan masing –masing sekolah. Lingkungan ini dapat langsung dapat dimanfaatakan sebagai sumber belajar pada saat pembelajaran di sekolah .Lingkungan di luar pagar sekolah yang terjangkau pada saat jam pelajaran
Lingkungan di luar pagar sekolah yang terjangkau pada saat jam pelajaran adalah lingkungan yang berada di luar pagar sekolah yang terdekat sehingga bisa dijangkau pada saat jam pelajaran. Contoh lingkungan ini tergantung pada lokasi sekolah , jika sekolah berada di lingkungan perkotaan maka kawasan industri, pabrik, mall dan lain sebagainya. Sekolah yang berlokasi di daerah perdesaan contoh lingkungan diluar pagar sekolah misalnya sungai, sawah, kolam, pekarangan, pasar, pertokoan, kawasan pabrik, industri, kawasan wisata, cagar budaya, dan lainnyaLingkungan di luar pagar sekolah yang tidak terjangkau pada saat jam pelajaran
Lingkungan ini jaraknya relatif agak jauh dari lokasi sekolah, untuk mencapai lokasi lingkungan tersebut dapat dijangkau melalui kegiatan karya wisata atau kegiatan lain yang relevan. Pembelajaran dapat dilakukan melalui penugasan proyek untuk melakukan pengamatan, investigasi yang disesuaikan dengan Kompetensi Dasat (KD) masing masing Mata pelajaran. Lingkungan yang termasuk kategori ini adalah: pasar, pantai, laut, gunung, musium, danau, tempat wisata, tempat pertunjukan, dan galeri.Dua bentuk lingkungan sekolah yang dapat dimanfaatkan adalah:
lingkungan alam hayati : berupa makhluk hidup seperti manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan lingkungan alam non hayati: benda-benda mati seperti air, tanah, batu, angin, dan sebaginya
Pemanfaatan Lingkungan dalam Pembelajaran IPA
Pengalaman saya sebagai guru IPA dalam memanfaatkan Lingkungan Sekolah sebagai sumber belajar sebenarnya sering dilakukan karena mata pelajaran IPA yang menjadi Objek adalah alam sekitar. Cara termudah untuk mempelajari adalah memanfaatkan lingkungan sekolah. Beberapa materi yang asik di kolaborasikan dengan lingkungan sekolah antara lain: materi Keanekaragaman Makhluk Hidup, materi Ekosistem, Struktur dan Jaringan pada Tumbuhan.
Merancang Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Sebagaimana tahapan pembelajaran dalam kurikulum 2013, maka rancangan kegiatan dan proses pembelajaran mengikuti tahapan pendekatan saintifik. Sebagi contoh tema yang dipilih adalah Keanekaragaman Flora dan Fauna di Sekolah, maka rancangan kegiatan pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1. Tahap mengamati
Pada tahap ini, siswa diajak ke kebun sekolah untuk mengamati bermacammacam tanaman dan binatang-binatang yang ada di kebun sekolah. Fokus pengamatan disesuaikan dengan pencapaian Kompetensi Dasar masing-masing mata pelajaran.
2. Tahap menanya
Siswa (dengan fasilitasi guru) merumuskan pertanyaan, misalnya
Jenis tanaman apakah yang bisa diamati di lingkungan sekolah, apa yang bisa kita kumpulkan untuk identifikasi tanaman berdasarkan morfologinya, bagaimana cara mengklasifikan tanaman tersebut, bagaimana juga dengan struktur anatomin tanaman?
3. Tahap mengumpulkan data/informasi
Pada tahap ini siswa mengumpulkan berbagai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskannya dengan atau tanpa bantuan guru. Informasi tersebut bisa diperoleh melalui berbagai cara, misalnya mengamati objek dengan indra,membaca-baca referensi dari berbagai sumber (buku, majalah), atau mencari informasi dari internet.
4. Tahap menalar/mengasosiasi
Pada tahap ini, siswa menggunakan data/informasi yang telah diperolehnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Guru berperan memfasilitasi siswa untuk berdiskusi, bekerja sama, dan berkolaborasi dalam menggunakan informasi/data untuk menjawab pertanyaan.
5. Tahap mengomunikasi
Pada tahap ini guru memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan jawabanjawabannya baik secara lisan, tertulis, dengan penampilan, atau berupa produk kreatif disesuaikan dengan mata pelajaran masing masing.
Implementasi
Berikut salah satu kegiatan siswa dalam mengidentifikasi morfologi tanaman di lingkungan sekolah lanjut dengan anatomi struktur jaringan tanaman dikotil dan monokotil oleh siswa SMPN 3 Jember di kelas IPA yang saya ajar.

Contoh diatas hanya salah satu cara saya memanfaatkan lingkungan hayati sekolah dalam pembelajaran IPA yaitu struktur jaringan pada tumbuhan. Tentulah hampir sebagian guru IPA memanfaatkan lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar siswa di rumah untuk sumber belajar, yang membedakan adalah cara dan produk yang dihasilkan.
Semua kegiatan yang dipilih, dalam memanfaatkan lingkungan sekolah baik mata pelajaran IPA atau yang lain menggunakan metode dan strategi yang menyesuaikan dengan kebutuhan, KD mata pelajaran, daya siswa dan daya guru dalam melaksanakan pembelajaran juga waktu.
PEMELIHARAAN LINGKUNGAN
Setiap sekolah memiliki kondisi geografis dan koleksi tanaman yang berbeda, setiap sekolah memiliki cara tersendiri untuk menjaga lingkungannya. Seperti yang dilakukan sekolah kami, SMPN 3 Jember terdapat sebuah Kelompok siswa pecinta lingkungan. Mereka memiliki banyak kegiatan yang mampu menghidupkan lingkungan sekolah, menjaga lingkungan sekolah menjadi lebih indah. Kelompok yang dibina secara langsung oleh teman sejawat yang sangat mumpuni dan ahli di bidang lingkungan hidup berada di sekolah kami. Siapakah beliau dan bagaimana cara beliau membentuk kelompok siswa pecinta lingkungan hidup dan apa saja kegiatan CETAR nya. Nantikan artikelnya esok hari.
SALAM LITERASI
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mksh infonya bu