Yuliani, M.Pd

Pernah bertugas di SMPN 1 Kepahiang, SMPN 2 Kepahiang, SMPN 3 Bengkulu Selatan dan sekarang menjadi guru di SMPN 2 Bengkulu Selatan sejak 2016. Alhamdulillah...

Selengkapnya
Navigasi Web
MISTERI HILANGNYA SEPASANG SENDAL JEPIT
Google Search

MISTERI HILANGNYA SEPASANG SENDAL JEPIT

#TantanganGurusiana

Tantangan Hari ke 27

“Assalamualaikum”

“Waalaikumsalam. Sudah pulang Bang? Kok cepat?” Tanyaku sambil mencium punggung tangan bang Syamil, suamiku.

“Iya nih. Alhamdulillah. Tadi ustadz Mualimnya lagi ada kepentingan jadi jadwal ngajinya ditunda sampai lusa.” Jawab bang Syamil.

“Lhoo, kok nyeker? Sandal jepitnya ke mana?” Tanyaku ketika melihat bang Syamil masuk tanpa menggunakan alas kaki seperti biasa. Sandal jepit merek And* berwarna merahnya.

“Hilang tadi di masjid waktu mau pulang.”

“Lho kok bisa? Kok hilang lagi Bang? Ketuker kali sama bapak-bapak lain?”

“Ya gimana mau ketukar? Sandal jepit warna merah itu cuma abang yang punya Dek. Sandal jepit pilihanmu waktu itu kan. Cuma abang selama ini yang nampak makenya selama di masjid itu.”

“Heran deh, hilang sandal kok di masjid. Sandal jepit lagi. Padahal kan harganya ngga seberapa.. “ Jawabku sedikit sewot dengan kejadian ini.

“Justru karena di masjidlah orang sering kehilangan sandal. Kalau kejadiannya di terminal atau di pasar pasti ngga mungkin. Kenapa? Karena pasti ngga ada yang melepas alas kaki mereka bukan?” Jawab bang Syamil tertawa geli sambil mengacak jilbabku.

“Iya juga sih. Cuma kok Abang terus yang apes kehilangan sandal jepit? Dulu ingat sandal kulit Abang yang baru dibeli siang ehh.. pas mau pulang maghrib raib juga.” Ujarku mengingat kejadian yang sama menimpa suamiku masalah kehilangan sandal.

“Yaaa, mungkin kita kurang sedekahnya Dek. Jadi dengan cepat diambil kembali. Makanya tu banyak-banyakin sedekahnya, biar rezeki kita ngalir.”

“Ih Abang… itu insyaAllah pasti Bang, yang aku heran kok hilangnya di masjid yang sama dan di waktu yang sama?” Aku seolah berpikir keras.

Sementara Bang Syamil sudah masuk ke kamar mengganti baju kokonya dengan kaos oblong santai dan menuju meja makan. Aku yang masih terpekur di ruang tamu bergegas ke dapur pula karena saatnya makan malam.

***

Tiga hari kemudian.

Menjelang ashar, seperti biasa bang Syamil berangkat menuju masjid lebih cepat 30 menit sebelum waktu adzan. Kadang-kadang kerjanya membersihkan lantai masjid dengan menyapu atau sekedar menggantikan pak Amin mengumandangkan adzan karena pak Amin berhalangan.

“Abang pergi dulu Dek.” Pamitnya

“Ya bang, hati-hati.”

“Iya… tuh masjidnya juga dekat di depan mata kok.”

“Hehee… tetap aja mesti hati-hati kan…”

“Iyaa.. Assalamualaikum”

“Waalaikumsalam”

Akupun lanjut masuk ke dalam untuk menunaikan shalat ashar di rumah dan dilanjutkan memasak untuk makan malam.

***

Tak lama ku dengar pintu gerbang di buka dan langkah kaki mendekat. Kudengar sahutan salam dari bang Syamil.

Aku yang berada di kamar bergegas keluar sambil mengemasi mukena yang masih melekat di tubuhku. Dan menyambut salam dari bang Syamil.

“Adek tau ngga?” Tanya bang Syamil ketika sudah masuk dan duduk di ruang tamu. Akupun mengikutinya.

“Nggak.” Jawabku cepat.

“Ehh… kan Abang belum selesai ngomong udah nyamber aja kayak bensin.”

“Ada apa memangya Bang?” Tanyaku tak menghiraukan sindirannya.

“Sandal jepit Abang yang merah itu, tadi ada di masjid yang dekat sekolahan. Pas Abang mau keluar sandal itu ada di sudut pintu masuk masjid. Abang cek kan, ada beberapa tanda yang Abang hafal. Abang penasaran siapa yang pakai. Terus Abang tunggu deh siapa yang make sandal itu…” Ujar bang Syamil.

“Trus siapa Bang yang make?” Tanyaku penasaran.

“Pak Slamet. Abang heran, seingat Abang kemaren itu sewaktu sandal jepit merah itu hilang pak Slamet atau anak laki-lakinya ngga sholat di masjid Al Hikmah. Kok bisa ada di pak Slamet gitu?”

“Iya yaa, kok bisa Bang? Trus ngga Abang tanyain?”

“Abang samperin pak Slamet. Ngobrol-ngobrol dikit trus Abang langsung bilang ‘Pak, sandal jepit merah itu punya saya lho’ langsung kaget mukanya kan. Pak Slamet jawab, ‘oh ya udah, diambil saja nak Syamil’ sambil melepaskan sandal itu. Lhaa Abang juga ngga enak sebenarnya langsung nembak gitu ngomongnya. Trus Abang jawab lagi ‘ngga usah pak. Sandal ini hilang waktu shalat di masjid Al Hikmah tapi seingat saya bapak tidak ada sholat di waktu yang sama dengan saya. Sewaktu hilang ada tersisa satu pasang sandal jepit merk Swallo*. Tapi ngga saya ambil. Ngga apa-apa pak. Ini udah ada gantinya kok. Abang bilang gitu sama pak Slametnya sambil menunjuk ke sandal jepit baru yang Abang pakai.”

“Lhaa Abang kok main to the point aja gitu? Kan pak Slametnya ngga enak hati nanti.”

“Udah abang jawab kok Dek. Dan Abang ikhlasin juga. Dan pak Slametpun rupanya dapat sandal itu yang tertinggal satu-satunya di masjid ketika mau pulang. Sandal pak Slamet juga hilang tapi bukan jepit, malah sandal kulit. Jadi impas atau gimana gitu yah.. hahhaaa”

“Ooo gitu, kalau memang milik kita pasti akan kembali ya Bang.. Kalaupun udah kembali dan diikhlasin buat orang lain itu ceritanya lain. Ngga apa-apa deh. Asal jangan keseringan aja kehilangan sandal jepit. Abang masih beruntung sewaktu kehilangan sandal jepit merah itu ada yang ninggalin gantinya. Apa kabar sandal kulit yang kita beli siang waktu zuhur eh maghribnya hilang? Abang memilikinya cuma 6 jam? Iya kaan….”

“Iya, intinya kita jangan lupa banyak bersyukur dan banyakin juga sedekahnya. Dan berdoa semoga dengan sendal itu jadi amalan juga buat kita”

“Iya Bang, InsyaAllah.” Aku tersenyum dengan penuh arti.

catatan :

berdasarkan kisah nyata, tapi sudah dibumbu dan semua nama tokoh hanyalah karangan penulis belaka.

poto thumbnail diambil di google search, tapi persis seperti deskripsi sandal jepit yang hilang.

Kota Manna, 24 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga sandalnya mnjadi amal jariyah..Aamiin

24 Feb
Balas



search

New Post