Anengsih Anengsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pelatihan Menulis Cerpen Kepastian Untuk Keyla

Pelatihan Menulis Cerpen Kepastian Untuk Keyla

Kepastian Untuk Keyla

Karya: Anengsih, S.Pd.

Sore itu Keyla terlihat sumringah, raut bahagia tergambar di wajahnya. Awal yang tak perlu disesali tetapi menorehkan kepahitan. Ada setitik harapan tetap akan bahagia jika ini takdirnya dari Tuhan. Kini Keyla harus mulai menapaki hari dengan mempersiapkan segala kekuatan yang disertai doa, harapan, iklas dan tabah berserah diri pada Yang Maha Kuasa.

Setapak demi setapak bait asa dan harapan yang kadang tidak sesuai kenyataan tetap dijalani dengan penuh rasa syukur. Pertemuan itu ternyata telah memberi kesan mendalam buat Keyla, setiap alur cerita diiringi lagu merdu senandung rindu. Merdu dirasa dalam kalbu, merdu disimak dalam asa. Aku pun hanya mampu memberi motivasi dan doa agar putri kecilku meraih kebahagiaan.

"Biadab, bisanya marah-marah terus!" Terdengar keyla menggerutu. Aku hanya terdiam dan terus menyimak.

" Gemana ya? Ko gitu" Terucap kata-kata Keyla yang tidak aku mengerti dan memancingku untuk segera bertanya padanya.

"Keyy... Ada apa nak? Anak bunda tidak boleh marah-marah yaa..." tanyaku penasaran.

" Aah bunda ga ada apa-apa bun, itu biasa Andreas masih suka tiba-tiba marah-marah ga jelas. Ga dibalas marah, jika dibalas tetap marah. Rasanya ga ada pilihan Bun …." Jawab Keyla terlihat kesal.

"Sabar ya Nak, kalian kan jarang bertemu mungkin itu ungkapan rasa rindu." Jawabku melerai kekecewaan putriku.

“Iya Bun harus memang seperti itu. Rasa rindu terungkap dengan kata-kata yang enak didengar.” Jawab Keyla masih dengan nada kesal.

“Ya sudah kan ada baiknya jika Andreas sedang jadi api, Key harus berusaha menjadi air dulu Nak! Biar adem …kalau gaaa diamkan saja dulu.” Tambahku berusaha menghibur Keyla.

“Oooh gitu ya Bun?” jawab Keyla lalu terdiam, merenung dan masuk kamar.

"Iya bun, diemin saja ya bun. Key mau bobo ya...." Izin Keyla padaku.

"Oke sayang jangan lupa bangun malam ya Nak!" Jawabku mengiyakan.

"Iya buuuun...." Jawab Keyla lurus.

Aku sedikit ragu dengan hubungan mereka, tapi aku tetap sadar bahwa keputusan ada pada mereka. Andreas terlihat anak baik, sopan, dan agamis. Itu yang menjadi alasan aku setuju dengan pilihan putriku. Aku pun berusaha berulangkali bertanya pada anakku tentang pilihannya dan jawaban Keyla masih tetap sama.

Hari yang ditunggu akan segera tiba, kebahagiaan putriku adalah kebahagian kami keluarga. Kami hanya berusaha memberi motivasi agar tepat menentukan pilihan.

Pagi tu mentari begitu cerah memperlihatkan kebahagiaannya menyambut pagi. Persiapan menyambut tamu sudah hampir selesai, tak bisa berkomunikasi tentang kehadiran keluarga. Anakku terlihat panik, aku berusaha selalu tenang dan menetralisir suasana.

"Iya Rin, aku juga sedang bingung apa ini jalan terbaik dari Alloh? " Terdengar suara Keyla sedang menelpon sahabatnya Arini.

"Aku berusaha mempersiapkan semuanya sendiri Rin...." Tambah Keyla. Aku berusaha meninggalkan pembicaraan mereka.

Kedatangan keluarga menambah kegusaranku, memang benar menunggu adalah pekerjaan yang membosankan. Itu pula yang dirasakan Keyla saat ini.

Awal yang memberi kesan mendalam. Datang terlambat, bicara tidak jelas. Keyla terdiam membisu, terlihat senang dengan kedatangan keluarga Andereas tapi matanya terlihat berkaca-kaca karena ketidakpastian hatinya.

Acara tunangan pun selesai dengan khidmat. Semua tamu pun meninggalkan rumah, rumah pun kembali lengang.

Keyla terlihat muram karena kedatangan Andreas tanpa membawa sedikit kenangan pun. Seikat bunga hanya berupa harapan Keyla yang dapat diberikan Andreas sebagai tanda kasih padanya, hanya seikat bunga pun tanpa diingat oleh Andreas. Keterlambatan datang tanpa alasan, tanpa keterangan tentang apa yang terjadi. Berani berkata- kata hanya melalui media sosial dengan untaian kata - kata yang kasar karena marah tanpa sebab.

Aku paham hati Keyla, tapi kuyakin Keyla anak kuat dan tabah.

Keyla memeluk bantal menangis tanpa suara, aku tahu karena kuberusaha mengintip di balik pintu karena aku khawatir dengan putriku.

Kehadiran yang membuat dia kesal karena tanpa komunikasi yang baik. Keterlambatan tanpa konfirmasi dan permintaan maaf dari Andreas membuat Keyla kecewa.

Pengikat janji usai, adakah kasih cinta di sana? Keyla bingung, ragu, mungkinkah bisa berlanjut? Andreas pergi tanpa kata-kata, terlihat malu pada peneriamaan kami. Terlihat malu dengan langkahnya, tapi seperti tak mau mengakui kesalahannya. Aku pun diam tanpa kata-kata sengaja membiarkan putriku tenang dulu dengan keadaannya.

Hari berganti minggu, minggu pun berganti bulan, sore itu Keyla memelukku erat.

"Buun maafkan Key yang belum bisa membahagiakan bunda, semuanya Key serahkan sama Alloh. Jika pertunangan Key dan Andreas batal mohon Bunda jangan sedih ya Bun, itu berarti jalan dari Alloh. " Ucap Keyla perlahan tapi pasti.

"Keyyy kesayangan bunda... Justru Bunda berharap Keyla bisa memutuskan dengan bijak, coba istikharah ya Nak, minta keputusan kepada Alloh sayang.... Keputusan apapun jika untuk kebaikan anak Bunda... Bunda ikhlas sayang…." Jawabku tersendat karena menahan tetes air mata. Aku tidak boleh menangis demi anakku. Aku tidak boleh sedih agar anakku tetap tabah dan tawakal. Aku hanya mampu berdoa dan menyerahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa.

“Iya Bun, semoga aku bisa sabar menghadapi sikap Andreas yang mudah berubah.” Jawab Keyla terlihat lebih tenang. Keyla berusaha sabar dan akan menunggu berjalannya waktu serta akan terus berdoa uantuk kebahagiaanya sekarang dan kelak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

semoga bisa meniru membuat tulisan cerpen nya

06 Feb
Balas

semoga bisa meniru membuat tulisan cerpen nya

06 Feb
Balas

semoga bisa meniru membuat tulisan cerpen nya

06 Feb
Balas

semoga bisa meniru membuat tulisan cerpen nya

06 Feb
Balas

semoga bisa meniru membuat tulisan cerpen nya

06 Feb
Balas

Mantap ulasan nya

06 Feb
Balas

Keren bu cerpennya, lanjut hingga 20 judul. Bisa jadi satu buku. Aku Follow deh

06 Feb
Balas

Siap bu insya Alloh troma kasih motivasi nya ya

07 Feb

Mantap ceritanya, bu. Salam sukses!

06 Feb
Balas

Trima kasih bu, maaf masih belajar bu Aamiin

07 Feb
Balas



search

New Post