Malam2 tetangga depan rumah ada gawe kecil2 lan...

Banyak tamu saling ngobrol entah apa yang lagi hangat dibicaraken.

Datanglah ke rumah seorang wanita dengan membawa sesuatu, ternyata buk Pur...

"Ini ada jenang abang santen sekedarnya... " ujar Buk Pur saat telah berdiri didepan pintu rumah.

"Ada acara apa buk..?" tanya si Tuan rumah, "kok kayaknya lagi senang...?"

"Ndak kok bu Dewi... Cuman slametan kecil2 lan..."

"O.. Terimakasih loh bu Pur... "

"Iya... Mariii..."

Jenang Abang adalah bubur yang berwarna merah.

Bubur merah merupakan ubo rampe (piranti sesajian) yang terbuat dari beras dengan dibumbui sedikit garam dan dicampur dengan gula Jawa sehingga berwarna merah.

Jenang Abang dimaksudkan sebagai penghormatan dan permohonan kepada orang tua agar diberi doa dan restu sehingga selalu mendapatkan keselamatan.

Jenang abang dimaksudkan pula sebagai lambang bibit dari ibu atau darah merah.

....

Akupun bergegas kedepan setelah kelar kora2 (cuci2 piring di dapur), ikut larut dalam obrolan malam dengan tetangga depan rumah,

"Mobil Pick-upnya sampeyan...?"

"Bukan... Punya adik... "

"Oo.. Dapet berapa?"

"56. Taon 2008"

"Wuih! Masih mulus... "

"Iya... Habis di poles sama pemilik sebelumnya... "

"Oo..."

Terlihat ada ceceran kembang setaman atau bunga tujuh rupa pada permukaan2 pick up.

Habis dimandiin kembang tengah malem rupanya...

Tapi untunglah gak sampai mandi kembang full kayak Ken Dedes alias kungkum.

Heuheuheuheu....

Ah, jenang abang sudah mulai dingin...

Monggo yang mau mencicipinya...

#jenangabang