Andri You

Sejak 2007 mulai aktif mengajar, saat ini menjadi mentor dan coach juga fasilitator beberapa sekolah penggerak, sekolah berbasis alam dan komunitas pendidi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Siswa

Siswa "Gendheng" di Tempat Magang

Awal pekan masuk sekolah setelah libur akhir tahun jadwal cukup padat merayap. Belum lagi agenda-agenda rapat dan koordinasi baik sesama guru maupun pimpinan sekolah cukup “mengganggu” untuk bisa membaca surat kabar atau ngintip kamar Gurusiana yang berserak tulisan mencerahkan.

Salah satu kesibukan satu pekan kedepan adalah mereview hasil laporan magang siswa, menyelam sambil minum air, asal tidak berlebihan mungkin tidak apa. Bagaimana kalau minumnya berlebihan?, sampai kembung, atau tumpah-tumpah, ini yang tidak diharapkan. Tapi memang Gurusiana memiliki magnet yang tidak bisa mengelak dari daya hisapnya. Akhirnya saya dipaksa tunduk untuk membukanya, dan berulang tanpa terbilang.

Berikut hanya sharing bagaimana konsep magang itu mampu membawa siswa pada pengetahuan tingkat tinggi dibandingkan sekedar transfer ilmu dikelas. Betul juga kata Mbak Diena dalam Buku “Magang Yuk … ” dari AB Home Library, bahwa 75% pengetahuan bisa diserap melalui pembelajaran terlibat langsung. Salah satunya magang!.

Sebut saja misalkan Syifa adalah salah satu siswi di SMP kami yang diakhir semester ini memilih magang yang amat berbeda dari teman-temannya, jika mereka memilih magang di kulinar atau pekerjaan teknis, Syifa malah pilih tempat yang menurut kebanyakan orang tidak menarik. Syifa magang di tempat special yang menangani anak-anak special. Ya, ditempat tersebut Syifa belajar banyak bagaimana mendampingi anak berkebutuhan khusus.

Di Rumah Autis ini Syifa menjalani pengalaman yang sangat berharga. Simak summary diskusi singkat saya dengan Syifa.

Dalam kesempatan sore itu saya menanyakan tentang apa saja yang dilakukan oleh Syifa ditempat magangnya.

Menurut Syifa hari pertama magang dirinya ditantang untuk menjadi pendamping siswa-siswi special, diantara mereka adalah : 1. Rahmat yang down syndrom, 2. Rizki yang autis,3. Fazi juga autis,4. Attar termasuk autis.

Lebih lanjut menurut Syifa banyak aktivitas yang sebelumnya tidak tahu kecuali setelah magang di tempat ini ia mengetahuinya, dirinya mencoba mencatat pada setiap aktivitas. Berikut penuturan Syifa:

Pukul 08:00 - 10:00 saya belajar memahami aktivitas yang menstimulasi mereka, di antaranya:1. Memasang jepitan baju, untuk menstimulasi dan melatih kekuatan tangan juga melatih mencocokan warna.2. Menjelujur untuk melatih konsentrasi. 3. mewarnai untuk melatih menjumput, meletakkan warna dengan tepat, tidak keluar garis, dll. 4. Meronce untuk melatih konsentrasi dan melatih mencocokkan warna. 5. Menisik kertas untuk melatih kekuatan tangan dan membiasakan memegang alat tulis dengan benar serta melatih konsentrasi. 6. Memasukan koin ke celengan untuk melatih menjumput dan melatih konsentrasi.7. Memasukan ring geometri untuk melatih konsentrasi.8. Menempatkan papan menjumput sesuai dengan bentuknya untuk melatih menjumput dan melatih konsentrasi.

Tepat jam 10:00 kami snack time.

Dilanjutkan dengan aktivitas sebagai berikut:1. Menempel dan mengelem. 2. Main lego (mengisi waktu kosong). 3. Membaca kata kerja dan mengenal kata benda (menambah kosakata baru).

Agenda selanjutnya adalah ISHOMA, terus interaksi sama anak disana yang sedang istirahat. Abis itu Syifa pulang. Dengan senyum sumringah gadis belia berkacamata itu tersungging, merasa kurang pede tapi penuh semangat. Selamat yah sahabat sudah mau berbagi.

Penuturan sederhana Syifa ini membuat saya berfikir, kemana saja saya waktu seusia Syifa, kelas 8 SMP dulu?

Saat itu saya tidak kenal magang, kecuali ketika dari kampus kuliah dulu mewajibkan Kuliah Kerja Lapangan. Kalau saja magang itu sudah saya lakukan, misal magang menjadi penulis, mungkin saya sudah bisa menulis. Biarlah … , tidak ada kata terlambat untuk belajar, termasuk saat ini sedang magang di Gurusiana belajar menulis bebas.

“Tulis apa yang anda kerjakan, kerjakan apa yang anda tulis,” demikian mantra ISO yang pernah didoktrinkan kepada dunia yang semakin mekanistik. Wallahu’alam.

Rumah Singosari, 09-01-2018

Andri “You” Yulianto

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren pak siswa dapat terjun langsung ke lokasi magang, pengalamannya itu yang mahal untuk membangkitkan karakter positif dirinya

09 Jan
Balas

Betul pak Mulya karakter jadi muncul, tempaan itu yang mahal, dan ternyata mereka bisa ... Terimakasih pak penguatannya.

10 Jan
Balas



search

New Post