Andri You

Sejak 2007 mulai aktif mengajar, saat ini menjadi mentor dan coach juga fasilitator beberapa sekolah penggerak, sekolah berbasis alam dan komunitas pendidi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Paradigma Student Coaching: Membantu Siswa Memiliki Awareness

Paradigma Student Coaching: Membantu Siswa Memiliki Awareness

Saya punya siswa sangat unik, kontrol gerak yang sering tidak terkendali, hiper aktif, orang lain menduga lebih destruktif, setiap barang dekat dia akan dimainin dan ujungnya terlempar, jatuh dan rusak. Tipe Farris memang unik, peran guru yang mendampingi harus memiliki tingkat kesabaran yang lebih, Farris anak sulung yang jika teman atau oranglain tidak sependapat dengan dirinya akan mudah emosi “mutungan”. Layaknya anak yang hadir tanpa pesaing dirumah, maka egonya sangat tinggi, ingin menang sendiri, bahkan tidak jarang dengan berbagai cara agar para pesaingnya tidak mengunggulinya, itu dulu awal aku jumpa di surau ini.

Bantahan yang sering dilontarkan terhadap orang diluar dirinya sebenarnya adalah bagaimana dirinya ingin mempertahankan diri, memiliki nilai tawar tinggi untuk harga diri. Tidak mau dilecehkan. Jika ada yang menyakiti hatinya, mudah membalas, bahkan cenderung lebih dari yang diterimanya. Tipe peserta didik seperti ini harus diberikan tantangan terkait tanggungjawab. Sekalipun tanggungjawab yang diberikan sering tidak sesuai dengan komitmen yang dibuat, setidaknya membuat dirinya belajar bahwa diluar diri ada banyak hal yang mungkin bisa terjadi, termasuk harus membayar mahal barang yang secara tidak sengaja ia rusaknya.

Dalam mendampingi Farris, yang harus dilakukan seorang guru adalah kehadiran diri sepenuhnya, dalam kompetensi coaching disebut presence. Presence sangat berdampak dalam membangun kesadaran diri, sementara building trust antara sang guru dengan peserta didik harus terlebih dulu diupayakan sehingga sang guru bisa diterima sepenuhnya dan ada kedekatan diantara mereka.

Selanjutnya sang guru harus bersiap diri lebih banyak berkorban dalam hal waktu, perasaan untuk terlibat hadir. Tindakan konsekuensi langsung oleh guru bisa menjadi treatment buat tipe seperti rangmuda Farris.

Melalui estabablishing trust and intimacy serta presence sang guru, tipe seperti Farris dapat lebih terbimbing ketika mengalami kesulitan, khususnya dalam menerima kenyataan bahwa banyak perilaku yang dilakukan oleh dirinya sebenarnya menghambat kemajuan atau goal belajar yang sudah ditargetkan. Establishing trust sendiri merupakan ICF core competence yang ke-3 dalam sesi coaching yang dapat dipahami sebagai kemampuan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk terciptanya kepercayaan dan saling menghormati secara berkelanjutan.

Adapun tentang presence sendiri dapat digambarkan kesediaan diri sang guru dalam mendampingi sepenuhnya jiwa dan raga tanpa terlibat konflik interes dengan perannya sebagai pendamping, guru, senior atau yang lebih tua. Coaching precense sangat penting karena tanpa aplikasi ini guru akan kesulitan dalam membangun dan menciptakan hubungan yang spontan dengan rangmuda/I, lebih fleksibel, lebih terbuka dan percaya diri.

Bisa dilihat saat ini dalam diri seorang Farris, “Farris sudah cukup baik dalam kontrol emosi dibandingkan pertama kali mengikuti program surau,” demikian hasil observasi para guru surau. Tentang kesadaran dan tanggungjawab cukup signifikan dari sebelumnya yang hanya mementingkan keuntungan pribadi ketika mau bertindak, saat ini tanpa diingatkan sudah sering melakukan aktivitas yang berdampak kolektif, seperti dalam menjalankan prosedur K3 (Kebersihan, Kerapihan dan Ketertiban) dan selalu terbuka untuk menerima setiap perbaikan,” simpul Kak Aan dalam forum evaluasi.

Keberaniannya untuk terbuka dan lebih spontan ketika mendapatkan tantangan dilapangan merupakan pintu gerbang guru untuk lebih jauh lagi dalam mendampingi Farris. Kemampuan Farris fokus dalam membaca menjadi kekuatan dirinya, diliputi banyak inspirasi yang tertuang dalam alam tulisan, hanya butuh waktu untuk memantiknya.

Andri “You” Yulianto (Summary Student Coaching)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post