A Never Ending Learner: Guru Gak Boleh Kalah dan Menyerah!
Sampai rumah kami dikagetkan oleh seseorang yang selama ini kami kagumi. Seseorang yang selama ini menjadi sosok inspirasi di keluarga. Bagaimana tidak, dengan keterbatasan keluarga, beliau sangat gigih dalam berjuang di negeri orang. Berjuang mendidik anak-anaknya, berjuang menghidupkan mereka, berjuang meraih cita-cita diri dan anak-anaknya. Kegigihan itu tampak pada sosok dirinya yang selalu menampakkan keceriaan dan kesahajaan.
Kami memanggil Tante Ova, nama lengkapnya Ovalia. Konon, ketika ibunya ngidam dulu, ngidamnya adalah minum Ovaltin, maka ketika lahir dinamakan Ovalia. Kini gelar Doktor Pendidikan dari Universitas of Hull yang empat tahun ia dedikasikan belajar disana sebentar lagi ia raih. Dan, hampir keluarga besar menaruh hormat padanya, ke Inggris berangkat dengan dua anaknya, sebagai ibu sekaligus sebagai mahasiswa full beasiswa doktoral. Beliau sangat humble dan hampir setiap pulang ke rumah dan bawa oleh-oleh edukasi buat ponakan-ponakannya. Padahal kami tahu, hidup di rantau apalagi ribuan mil jaraknya tidak mudah, bahkan terkadang harus kerja part time untuk memenuhi kebutuhan disana.
Betul juga makna ayat tentang orang yang berilmu akan ditinggikan derajatnya, beberapa kampus swasta ternama di Jakarta sudah siap membuka pintu buat beliau.
Sebulan kedepan adalah hari-hari kesempatan untuk banyak diskusi dengan beliau, ada banyak hal yang akan saya gali, terutama praktik pendidikan disana, secara kedua anaknya kemudian belajar disana, yang satu laki-laki sudah mau SMA dan satu lagi perempuan sudah jenjang Akademi, ternyata SMA di sana ditempuh hanya 2 tahun, satu tahun terakhir masuk ke Akademi yang disesuaikan dengan hasil pemintan, 3 tahun sudah lulus SMA dan setingkat D1, itu info awal tentang sistem pendidikan disana.
Satu hal yang saya ambil sebagai pembelajaran dari beliau, adalah kegigihan dan pantang menyerah memang “koentji” meraih mimpi dan cita-cita. Gerigi-geriginyaadalah sabar, syukur dan tawakkal. Banyak orang membuat resolusi dan target tahunan, namun sebanyak itu pula kesulitan dan tantangan untuk mengeksekusinya. Kata beberapa coach business, bahwa riset mereka mendapatkan bisnis pemula "start up" sangat luar biasa tinggi di tahun 2017-2018, namun yang mampu hidup dan tumbuh serta bertahan hanya sedikit sekali, sisanya hampir 80 persen tumbang berguguran.
Kata teman ahli IT pada suatu diskusi menyentak saya, “ide itu berkeliaran dan murah, yang mahal adalah eksekusinya”. Target-target yang kita buat awal tahun kemarin juga sangat mudah kita tuliskan, tantangannya sejauh mana kita berkomitmen dan memenuhi konsekuensi dari apa yang kita tuliskan dalam resolusi yang keren-keren tersebut?
Kembali ke gagasan G. Stoltz tentang kecerdasan daya juang (tahanmalang) atau AQ (Adversity Quotion) menjadikan seseorang apakah mampu melewati masa-masa sulit bahkan kondisi tersulit untuk tetap establish, terus maju mencapai puncak kesuksesannya. Inilah yang disebut jiwa CLIMBERS itu! Tidak mudah cengeng dan menyerah!.
Hanya memotivasi diri, agar belajar menjadi guru tidak boleh menyerah dan kalah, sebagaimana pesan Eyang Ir. Habibie dalam bukunya “Tidak Boleh Kalah dan Menyerah”. Semoga bermanfaat. Selamat liburan.
Pojok Saung SM, 13-01-2018
Andri “You” Yulianto
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dapat banyak ilmu dan pencerahan setelah baca artikel ini
Hal yang sama selalu fapat pencerahan dari Pak Guru Syaihu, selalu tebar kebaikan Pak sekoga lancar perjalanannya
"Tidak boleh menyerah dan kalah". Semangat...semangat...semangat. Terimakasih Mas ,sangat bermanfaat.
Semangat juga Bu Raihana Rasyid, hanya curahan dan rasa kagum pada ibu2 yang gigih ...
Salam semangat,ya Pak..super mantul ekspresinya..