Navigasi Web
Menyusun Praktik Baik Dengan Menggunakan Metode STAR Pada Pembelajaran Recount Text

Menyusun Praktik Baik Dengan Menggunakan Metode STAR Pada Pembelajaran Recount Text

SMP NEGERI 55 KOTA BEKASI

MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK

(BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN METODE

STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI,

REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK)

Disusun Oleh : Andriana, M.Pd

Email: [email protected]

Karya Tulis ini disusun sebagai Partisipasi dalam Festival Hari Guru Nasional Kota Bekasi Tahun 2024

Pendahuluan

Puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tulisan yang berjudul "Meningkatkan Motivasi belajar murid dalam materi Recount text dengan menggunakan metode pembelajaran discovery learning”. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Kota Bekasi selaku penyelenggara lomba Guru Menulis yang telah menjadi ispirasi dan sumber motivasi bagi penulis untuk berkarya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMPN 55 Kota Bekasi atas support dan dukungannya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan guru yang telah berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga dalam keseharian menjadi sumber inspirasi dan pengalamna bagi penulis dalam menulis karya tulis ini..

Karya tulis ini menyajikan pengalaman guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan materi

Recount text dengan menggunakan metode pembelejaran discovery learning . Bagi kita semua Generasi sakarang adalah mereka yang bertumbuh dengan segala karakternya yang unik dan berdesabeda. Maka dari itu keadaan siswa yang beragam ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi diri penulis sendiri dan juga seluruh guru di Indonesia. Dunia Pendidikan harus beradaptasi dengan situasi yang serba baru dan kebiasaan baru ini adalah sebuah tantangan bagi kita semua. Semua akan dikupas pada tulisan ini.

Penulis menyadari ada kekurangan pada karya tulis ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga karya tulis ini mampu memberikan pengetahuan tentang pengalaman guru melaksankan pembelajarannya di waktu sekarang dan yang akan datang.

Bekasi, 28 Oktober 2024

Penulis

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi,

Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Menyusun Best Practice

Lokasi SMP NEGERI 55 KOTA BEKASI

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

Meningkatkan Motivasi belajar murid dalam materi Recount text dengan menggunakan metode pembelajaran discovery learning.

Penulis

Tanggal

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :

1. Murid hanya menerima saja apa yang dijelaskan guru.

2. Murid kurang menyukai kegiatan membaca teks

3. Murid kesulitan untuk menterjemahkan bacaan berbahasa Inggris

4. kurang semangatnya murid dalam merespon guru.

5. Murid tidak banyak berdiskuai bersama teman atau mandiri dan lebih banyak diam.

Dari poin-poin diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa guru perlu berinovasi dan menggunakan cara mengajar yang lebih bervariasi dan menyenangkan. Oleh karena itu guru perlu menyusun desain pembelajaran yang Inovatif.

Praktek pembelajaran ini penting untuk dibagikan

Karena banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama seperti yang saya alami. Sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi baru bagi rekan guru lainnya.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini.

Saya sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif dengan menggunakan media dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat, Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara dengan guru, kepala sekolah serta pakar, maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu :

Hasil wawancara:

· Guru tidak banyak mengetahui strategi pembelajaran Bahasa Inggris untuk menarik perhatian siswa

. Siswa tidak mengerti atau malu untuk bertanya. · Penggunaan Media belum maksimal.

· Guru kurang mengetahui karakter murid.

· Guru dalam memberi stimulasi kurang spesifik.

· Beberapa murid kurang aktif dalam kegiatan diskusi.

· Jaringan internet kurang stabil.

Siapa saja yang terlibat :

1. Saya sendiri sebagai Guru Bahasa Inggris

2. Murid kelas VIII D sebagai Sampel

3. Kepala sekolah ( Ibu Titi Wahyuning Nurul Hidayah, M.Pd) sebagai penanggung jawab.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut :

1. Berkaitan dengan penggunaan media : Guru harus kreatif dalam memilih media ajar yang baik dan tepat. Guru dapat menggunakan media pembelajaran berupa pengamatan langsung terhadap materi recount text, guru juga dapat menggunakan media berbasis TPACK berupa video pembelajaran baik itu guru membuatnya sendiri ataupun video yang di ambil dari YOUTUBE. Kemudian materi dapat ditayangkan melalui slide powerpoint sehingga dapat memudahkan peserta didik dan guru untuk memahami dan menyampaikan materi pembelajaran.

2. Berkaitan dengan penggunaan strategi pembelajaran Guru bisa melaksanakan ice breaking atau games sehingga pembelajaran dapat lebih menyenangkan.

3. Berkaitan dengan Penggunaan model pembelajaran : Dalam hal ini guru menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran yang digunakan adalah model Discovery learning yang terdiri dari 5 fase/tahapan, yaitu :

· Memberikan rangsangan

· Mengidentifikasi masalah

· Mengumpulkan data

2. Berkaitan dengan suasana kelas : Guru dapat mendesain ruang kelas dengan baik, mulai dari kebersihan, kerapihan, keindahan, serta posisi tempat duduk, sehingga peserta didik dapat merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar.

Link-MODUL AJAR

https://docs.google.com/document/d/1hy6jmIWdw8HZcYL17iR-caPMX_aG45ud/edit?

usp=sharing&ouid=117271272892418863726&rtpof=true&sd=true

Refleksi Hasil dan Dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

Dampak dari Pelaksanaan

1. Dampak dari penggunaan media berbasis TPACK yang diimplementasikan dalam bentuk gambar dan video pembelajaran yang ditayangkan berbantukan powerpoint secara umum dapat dikatakan efektif dan sudah dapat membuat peserta didik lebih semangat dan tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Lalu guru membentuk kelompok untuk berdiskusi dan murid menyelesaikan tugas yang diberikan guru pada lembar kerja (LKPD) kemudian mereka masing- masing kelompok mempresentasikannya kedepan kelas. Diakhir pembelajaran guru dan murid melakukan refleksi dan tanya jawab dan diakhiri dengan mengerjakan soal evaluasi yang harus diselesaikan oleh murid.

2. Penggunaan model pembelajaran discovery learning membuat murid lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional yang selama ini sering digunakan. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan murid yang meningkat dibandingkan dengan sebelum menggunakan model discovery learning,

3. Dampak menerapkan model pembelajaran discovery learning dan menggunakan media berbasis TPACK bagi guru adalah dapat membantu guru menyampaikan materi lebih mudah dan kegiatan pembelajarannya tidak monoton.

Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu murid, teman sejawat, kepala sekolah dan guru pamong memberikan respon positif. Diantaranya :

1. Untuk kegiatan pembelajaran secara keseluruhan sudah sinkron antara RPP dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

2. Penyajian materi sudah baik dan suara juga bagus. Walaupun ada sedikit kekurangan pada saat pengambilan video.

3. Posisi guru pada saat menayangkan video pembelajaran supaya tidak menghalangi murid yang duduk disebelah pinggir.

4. Pada saat murid mempresentasikan hasil diskusi dari kerja kelompoknya guru jangan terlalu berperan aktif untuk mengarahkan, biarkan murid menyampaikan sendiri presentasi mereka dengan bahasa mereka sendiri, kemudian guru memberikan penguatan terhadap hasil presentasi tersebut.

5. Respon dari peserta didik mereka menyukai kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan karena kegiatannya seru dan tidak membosankan bagi mereka.

Proses Pembelajaran Di Kelas

Guru melaksanakan tahap-tahap pembelajaran : pendahuluan, materi, diskusi kelompok, dan penutup.

Top-performing Video

Manfaat Ice Breaking :

Proses belajar mengajar terkadang membuat siswa merasa bosan dan menjadi tidak fokus saat guru menjelaskan materi. Guru memiliki peran penting untuk menghidupkan suasana belajar yang asyik dan menyenangkan. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan ice breaking. Maka, guru wajib mengetahui manfaat ice breaking saat pembelajaran.

Ice breaking merupakan kegiatan yang bisa guru lakukan di sela-sela pembelajaran. Istilah “Ice Breaking” berasal dari Bahasa Inggris, yang berarti pemecah es. Maksud dari frasa ini mempunyai arti bahwa kegiatan yang memiliki tujuan untuk menghilangkan perasaan jenuh, lelah, bosan dan berbagai perasaan yang ada.

Ice breaking bisa berupa permainan atau aktifitas sederhana, ringan dan singkat. Sehingga ice breaking bisa membangun kembali semangat yang dapat menciptakan suasana menyenangkan, tanpa mengurangi esensi dari pembelajaran. Aktifitas ice breaking ini berlangsung sekitar 5 sampai 10 menit atau sesuai kebutuhan.

Guru mengajak siwa melakukan Ice Breaking.

Kesimpulan

Metode pembelajaran discovery learning telah terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi belajar murid pada materi recount text. Berikut ini adalah beberapa kesimpulan dari praktik baik penggunaan metode ini:

Peningkatan Keterlibatan Aktif

1. Partisipasi Aktif: Murid lebih terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran karena mereka didorong untuk menemukan sendiri pengetahuan baru. Hal ini meningkatkan rasa ingin tahu dan keterlibatan mereka.

2. Kemandirian Belajar: Murid belajar untuk mandiri dalam mengeksplorasi dan memahami materi. Mereka lebih percaya diri dalam menemukan informasi dan menyusun pemahaman sendiri.

Peningkatan Pemahaman Materi

1. Pemahaman Mendalam: Dengan menggali informasi sendiri, murid mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur dan elemen-elemen penting dari recount text.

2. Penyelesaian Masalah: Proses penemuan ini melatih murid untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah, yang bermanfaat untuk pemahaman yang lebih baik dan penerapan pengetahuan dalam konteks baru.

Motivasi Belajar yang Lebih Tinggi

1. Motivasi Intrinsik: Ketika murid berhasil menemukan dan memahami konsep baru sendiri, mereka merasa lebih puas dan termotivasi secara intrinsik untuk terus belajar.

2. Penghargaan Diri: Keberhasilan dalam menemukan pengetahuan secara mandiri meningkatkan rasa penghargaan diri murid dan motivasi untuk mencapai lebih banyak.

Rekomendasi Implementasi

Penyusunan Lingkungan Belajar: Penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung di mana murid merasa aman untuk bereksplorasi dan berbuat kesalahan.

Bimbingan Guru: Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan arahan dan dukungan, membantu murid saat mereka menemui kesulitan dalam proses penemuan.

Variasi Materi dan Aktivitas: Menggunakan berbagai macam aktivitas dan sumber daya untuk menjaga minat murid dan menyesuaikan dengan gaya belajar yang berbeda.

Dengan mengimplementasikan metode discovery learning, diharapkan murid tidak hanya lebih termotivasi untuk belajar, tetapi juga memiliki keterampilan yang lebih baik dalam memahami dan menerapkan pengetahuan yang mereka pelajari.

Manfaat Kepenulisan

A. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan ini yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretisnya adalah untuk mengembangkan dan menambah wawasan tentang pengalaman pembelajaran berdiferensiasi pada generasi z, serta pembaca pada umumnya.

2. Manfaat Praktis

A. Penulisan ini diharapkan mampu memberikan motivasi dan konstruksi bagi para guru pada umumnya dan khususnya bagi para guru SMP pada khususnya agar dalam proses penyusunan karya tulis, dapat banyak memanfaatkan pengalaman yang ada guna pemadatan informasi agar informasiinformasi yang ingin disampaikan dalam penulisan karya tulis tersebut dapat tersampaikan dengan baik.

B. Penulisan ini juga diharapkan dapat menjadi referensi atau acuan bagi penulis selanjutnya dalam karya tulisnya mengenai Meningkatkan Motivasi belajar murid dalam materi Recount text dengan menggunakan metode pembelajaran discovery learning.

Penutup

Dalam perjalanan praktik baik, kita belajar untuk:

Mengenali dan Menghargai Keberagaman: Setiap individu memiliki potensi unik yang dapat berkontribusi pada kesuksesan bersama.

Kolaborasi Efektif: Bekerja sama dengan orang lain memungkinkan kita untuk mencapai tujuan yang lebih besar dibanding bekerja sendirian.

Inovasi Berkelanjutan: Terus mencari cara baru dan lebih baik dalam melakukan sesuatu adalah kunci untuk pertumbuhan dan kemajuan.

Rekomendasi

Untuk menjaga keberlanjutan praktik baik, berikut beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan:

1. Evaluasi Berkala: Lakukan evaluasi berkala terhadap praktik yang sudah diterapkan untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya.

2. Pelatihan dan Pengembangan: Sediakan pelatihan berkelanjutan bagi anggota untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

3. Membangun Jaringan: Jalin hubungan dengan organisasi atau individu lain untuk berbagi pengalaman dan belajar dari best practices mereka.

Harapan ke Depan

Dengan menerapkan praktik baik, kita tidak hanya berkontribusi pada kesuksesan organisasi atau komunitas kita, tetapi juga membangun dasar yang lebih kuat untuk masa depan. Semoga dengan upaya kolektif, kita dapat menciptakan perubahan yang positif dan berkelanjutan. Mari terus berkomitmen untuk praktik baik, demi kebaikan bersama dan masa depan yang lebih cerah.

Daftar Pustaka

1. Arends, R. I. (2012). Learning to Teach. New York: McGraw-Hill.

Buku ini memberikan panduan komprehensif tentang strategi pengajaran, termasuk metode discovery learning yang dapat diterapkan pada berbagai materi pelajaran.

2. Bruner, J. S. (1961). The Act of Discovery. Harvard Educational Review, 31(1), 21-32.

Artikel klasik yang membahas prinsip-prinsip dasar dari discovery learning, yang relevan untuk diterapkan dalam pengajaran recount text.

3. Kemendikbud. (2013). Kurikulum 2013: Pedoman Pelaksanaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Panduan resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang mencakup implementasi metode pembelajaran inovatif.

4. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Buku ini menawarkan wawasan tentang metode penelitian yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas discovery learning dalam meningkatkan motivasi belajar.

5. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Buku ini membahas berbagai model pembelajaran inovatif, termasuk discovery learning, dan bagaimana penerapannya dalam pendidikan formal.

6. Yamin, M. (2013). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: GP Press.

Buku yang menyediakan strategi pembelajaran yang mendukung pembelajaran berbasis kompetensi, yang relevan untuk materi recount text.

Dengan menggunakan daftar pustaka ini, diharapkan karya tulis ini dapat lebih kaya dan mendalam, serta memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang pendidikan.

“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.” - Ki Hajar Dewantara.

Semoga apa yang penulis tuangkan dalam tulisan ini dapat menjadi sumber ispirasi di kemdian hari.

Kontak :

Untuk pertanyaan, komentar dan saran, dapat mengubungi alamat email [email protected]

Selamat Hari Guru Nasional 2024, Jayalah guru-guru Indonesia

Terimakasih

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post