Pengelolaan Pembelajaran Yang Baik, Seperti Apa ya?
Pengelolaan Pembelajaran Yang Baik, Seperti Apa ya?
Pengelolaan pembelajaran menurut Oracle (2009) adalah “an enterprise that is looking to know more, do more, and spend less, must optimize human performance”. Menurut Majid (2011: 111) pengelolaan pembelajaran merupakan “suatu proses penyelenggaraan interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Menurut Depdikbud (1997) pengelolaan pembelajaran adalah “…proses mengatur agar seluruh potensi secara optimal mendukung tercapainya tujuan, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengerahan (actuating), pengawasan (controlling)”. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal variabel-variabel pembelajaran harus dikelola dengan baik. Variabel-variabel tersebut menurut menurut Majid (2011: 111) adalah: “1) variabel konteks berupa peserta didik; 2) variabel pertanda berupa pendidik; 3) variabel proses; dan 4) variabel produk berupa perkembangan peserta didik jangka panjang dan jangka pendek”.
Pengelolaan adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan kompleks. Kemudian pengertian dari pembelajaran yang diungkapkan oleh Sagala (2010: 11) adalah “…proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid”. Pengelolaan merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terganggu dalam pembelajaran. Menurut Mulyasa (2009: 97-98) beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan yaitu “1) kehangatan dan keantusiasan; 2) tantangan; 3) bervariasi; 4) luwes; 5) berkenaan hal-hal positif; dan 6) penanaman disiplin diri”. Selanjutnya menurut North (2012) bahwa pengelolaan pembelajaran terkini adalah “online managed learning environments that will support a wide range of teaching and learning, including the face-toface component of teaching”.
Pengelolaan lingkungan kelas juga merupakan faktor penting tercapainya tujuan pembelajaran. Iklim lingkungan kelas yang kondusif merupakan tulang punggung dan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran. Menurut Dumont, Instance & Benavides (2010: 15) bahwa lingkungan belajar “…are highly attuned to the learners’ motivations and the key role of emotions in achievement”. Iklim belajar yang menyenangkan akan membangkitkan semangat dan menumbuhkan aktivitas serta kreatifitas peserta didik. Berkenaan dengan hal tersebut, Majid (2008: 167-169) berpandangan bahwa, guru harus memperhatikan tujuh hal, yaitu: “1) ruang belajar; 2) pengaturan sarana belajar; 3) susunan tempat duduk; 4) penerangan; 5) suhu; 6) pemanasan sebelum masuk ke materi yang akan dipelajari; dan 7) bina suasana dalam pembelajaran”. Kemudian menurut Sagala (2010: 32-33) guru juga harus menyadari bahwa sebagai seorang pendidik harus “…memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan berbagai aspek pedagogis, psikologis dan didaktis secara bersama”.
Langkah-Langkah Pengelolaan Pembelajaran
Guru merupakan orang yang bertugas membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan sehingga dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Oleh karenanya seorang guru harus memenuhi standar kompetensi, sebagaimana yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional (2005) yang terdiri dari tiga komponen, yaitu “1) kompetensi pengelolaan pembelajaran; 2) kompetensi pengembangan potensi yaitu pengembangan- pengembangan profesi; dan 3) kompetensi akademik”.
Menurut Sanjaya (2009: 284) dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran, ada dua macam kegiatan yang harus dilakukan yaitu “mengelola sumber belajar dan melaksanakan peran sebagai sumber belajar itu sendiri”. Sebagai pengelola, menurut Sanjaya (2009: 284) guru harus melakukan beberapa langkah, yaitu “1) merencanakan tujuan pembelajaran; 2) mengorganisasikan berbagai sumber belajar; 3) memimpin, memotivasi, mendorong dan menstimulasi siswa; 4) mengawasi segala sesuatu untuk pencapaian tujuan”. Kemudian langkah-langkah pengelolaan pembelajaran menurut Sudrajad (1991: 48), yaitu “1) memberikan topik atau tujuan pembelajaran; 2) menyampaikan secara efektif kegiatan belajar; dan 3) membantu atau menyajikan materi pendidikan”.
Dengan menggunakan pengelolaan pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat menumbuhkan sifat positif peserta didik, dalam hal ini menurut Sardiman (1996: 56) pengelolaan pembelajaran berguna untuk “1) menimbulkan kegairahan belajar; 2) memungkinkan interaksi yang lebih antara peserta didik dengan lingkungan; dan 3) memungkinkan peserta didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya”. Tujuan pembelajaran yang tidak jelas, materi yang terlalu mudah atau terlalu sulit, urutan materi tidak sistematis, alat pembelajaran tidak tersedia, merupakan contoh masalah pembelajaran. Hal ini yang harus diperhatikan pendidik karena masalah tersebut sangat penting terutama masalah tujuan pembelajaran sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sanjaya (2007:63-64) bahwa tujuan pembelajaran adalah “kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak setelah melakukan proses pembelajaran tertentu”. Menurut Ibrahim, Sihkabuden, Suprijanta & Kustiawan (2001: 45) untuk menunjang pembelajaran yang mengaktifkan siswa perlu diperhatikan hal-hal antara lain “1) aksesbilitas; 2) mobilitas; 3) interaksi; dan 4) variasi kerja siswa”.
Sumber :
Hamalik, Omar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional Dalam Menciptakan Pembelajaran Kreatifdan Menyenangkan. Jakarta: Rineka Cipta Karya.
Oracle. (2009). Learning Management. Oracle Data Sheet: Oracle and Its Afiliates All Reserved.
Sanjaya, Wina. (2007). Strategi Pembelajaran Kooperatif: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Group.
Sudjana, Nana. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sudrajad, A. (1991). Pengelolaan Pembelajaran. Jakarta: PT Grasindo
#Tantangan Hari ke 18
#Guru Menulis
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siap belajar dan menghidupkan pembelajaran, salam kenal
Salam kenal juga pak..
Sama2 belajar pak..