Navigasi Web
Trah Kusuma Rembesing Madu Wijining Atapa Tedhaking Andana Warih
Belajar

Trah Kusuma Rembesing Madu Wijining Atapa Tedhaking Andana Warih

Trah kusuma rembesing madu, wijining sutapa, tedhaking andana warih.

(Bangsawan, keturunan ulama, rohaniawan atau orang-orang suci, keturunan pahlawan negara. Jangan memilih keturunan pengkhianat negara.)

Sabda pandhita ratu datan (tan) kena wola-wali.

(Titah seorang raja hendaknya bisa dipegang/Raja harus konsisten dengan ucapannya. Tidak boleh mentjla-mentjle)

Dua hal yang dulu sering saya dengar dari Simbah sebagai salah satu acuan memilih pemimpin dan acuan bila kita menjadi pemimpin.

Apakah saat ini masih njamani atau atau sudah out of date ya? Atau malah dianggap kuno dan feodal?

Trahing kusuma rembesing madu jika di artikan secara harfiah adalah keturunan bunga tirisan madu. dan bayak pula tasiran di balik kata-kata tersebut, namun paling tidak makna yang paling umum adalh keturunan orang yang mulia.

Trahing kusuma rembesing madu seakan sudah menjadi jaminan bahwa setiap yang lahir dari garis keturunan tersebut pastilah orang yang baik yaitu baik etika, tikah laku, perbuatan, berbudi pekerti, ucapan, moral, akhlak dan adabnya, baik agamanya, baik segalanya. dalam Islam Trahing kusuma rembesing madu tak menjadi patokan atau ukuran tinggi derajat seseorang, tetapi patokan seseorang dalam islam adalah ketakwaan pada Allah Swt tak berlaku semulia apapun nasabnya di mata orang, jika dia tidak bertakwa, tidak berakhak mulia, tidak berbudi pekerti, tidak baik perbuatannya serta perkataannya maka tiada artinya.

Dasar berlakunya aturan itu adalah trahing kusuma, rembesing madu, wijining atapa, tedhaking andana warih dan bobot, bibit, bebet.

1. Bibit dari rahim siapa ia mbrojol.

2. Bebet bagaimana kualitas keluarganya.

3. Bobot seberapa besar kekuatan finansial keluarganya.

Kehidupan masyarakat Jawa Kuno secara sosiologis dibagi menjadi tiga golongan,yaitu :

1. Begawan.

2. Bangsawan.

3. Kawula Dasih.

Golongan begawan tinggal di pertapaan, meninggalkan duniawi dan mengarungi laku batin. Adapun golongan bangsawan Jawa kuno merupakan trahing kusuma rembesing madu yang memiliki tekad dan pengabdian yang kokoh. Demi kedamaian negara dan dunia, mereka rela rawe-rawe rantas malang-malang putung, meski harus mengorbankan jiwa dan raga. Sedangkan golongan kawula dasih terdiri atas beraneka ragam bidang profesi seperti pertanian, pertukangan, dan perdagangan. Pertanian Jawa memang terkenal loh jinawi. Bidang pertukangan dikerjakan oleh kaum teknokrat dan teknolog sehingga mencapai sehingga mencapai hasil maksimal nan bernilai abadi. Sebagai contoh adalah mahakarya Candi Borobudur dan Prambanan. Di wilayah pesisir, masyarakat memutar roda bisnis dan perdagangan. Semua profesi yang dilakukan para kawula dasih ini berjalan secara berkesinambungan sehingga terwujudlah negara yang aman nan tenteram.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post