Anah Tiranda

Saya Anah Tiranda adalah seorang guru di SMKN Enrekang, Sulawesi Selatan. Saat ini saya mengampu mata pelajaran produktif OTKP. Saya mulai lagi menyukai k...

Selengkapnya
Navigasi Web
PERAWAT KESAYANGAN (1)
Sumber Gambar:: Website Download Gambar Berkualitas Tinggi

PERAWAT KESAYANGAN (1)

PERAWAT KESAYANGAN (1)

 

Suara dentingan piano terdengar mengalun, saat aku memasuki rumah ini. Lumayanlah terdengar walau tidak sesempurna seperti alunan rekaman musik intrumentalia. Ini seperti permainan yang dilakukan oleh orang yang baru belajar bermain piano.

“Mari silakan masuk,” ajak lelaki yang bernama Gustav itu.

Aku mengikuti langkahnya menyusuri beberapa ruang hingga sampailah kami ke ruangan yang agak lengang. Tampak seseorang wanita  sedang asyik bermain piano.

“Sayang, lihat siapa yang datang,” ucap Tuan Gustav mengusik permainan piano wanita itu.

Wanita itu menghentikan permainannya dan menengadah melihat siapa yang dimaksud Tuan Gustav, suaminya.

“Tuan Muda Andra!” Pekiknya menyadari sosok yang diperkenalkan suaminya.

Dia langsung berdiri dan bergegas menghampiriku. Dia membungkukkan badannya sebagai penghormatan lalu mengulurkan tangannya kepadaku. Akupun menyambut uluran tangannya. Kurasakan hangat menjalari tanganku yang berpengaruh pula pada hatiku. Aahh… ternyata debaran ini masih sama dengan debaran yang kurasakan sepuluh tahun lalu.

***

“Kamu yakin bisa merawat orang stroke dengan baik?” Ibuku bertanya dengan nada sangsi melihat kepada wanita muda yang terlihat lugu yang berdiri menunduk di hadapan kami.

“Insyaallah, Nyonya. Saya akan berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya sesuai prosedur perawatan,” ucapnya dengan tegas.

Sudah beberapa perawat yang datang untuk bekerja merawat kakekku yang sedang sakit, namun tidak ada yang bisa bertahan lama. Tak ada yang sanggup bertahan menerima perlakuan dari sang pasien. Mereka mundur rata-rata sebulan setelah bekerja pertama kali.

Ya, takkan ada yang sanggup mendengar kalimat sarkas yang keluar dari mulut lelaki tua itu. Walaupun kondisi tubuhnya lemah, namun mulutnya mampu mengoyak perasaan orang lain.

Aku tak tahu bagaimana perempuan muda itu mampu mempengaruhi pasiennya. Nyatanya setelah melakukan perawatan kepada kakek, tak ada lagi kata-kata menyakitkan yang terlontar dari mulut kakek. Selain itu kondisi kakek pun berangsur mulai mengalami kemajuan yang berarti hingga kakek mampu berdiri kembali.

Gadis itu mampu bertahan menghadapi kakek yang kadang bertindak semaunya. Selama hampir setahun kehadirannya juga telah mampu memorakporandakan hatiku dan hubunganku dengan kekasihku.

Bersambung…

Kalosi, 26052021

#TagurH38lagi

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post